MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Komitmen SMAK Frateran Malang dalam mengedukasi luhurnya seni budaya bangsa tak pernah surut. Itu dibuktikan dengan kegiatan Frateran Competition (Fraco) yang digelar hingga tahun 2022 ini. Meski dalam kondisi pandemi sekalipun.
Fraco merupakan satu ajang lomba yang digelar SMAK Frateran setiap tahunnya. Perlombaan ini melibatkan siswa-siswi kota Malang hingga Jawa Timur. Biasanya digelar secara langsung di sekolah, dengan beberapa mata lomba.
Mulai dari bidang seni, olahraga, akademik, Pramuka, bahkan yang sempat menjadi salah satu icon lomba ini adalah LBB. Ratusan siswa SMP se sederajat tumplek blek di sekolah ini. Seru, ramai dan meriah. Sebuah ajang lomba yang memfasilitasi siswa sesuai dengan bakat dan minat mereka.
Sejak pandemi covid-19 pemandangan itu sudah tidak lagi terlihat. Namun bukan berarti mematikan kreativitas SMAK Frateran dalam berinovasi. Fraco tidak pernah mati. Tetap eksis meskipun dengan cara dan konsep yang berbeda. Inovasi siswa dan guru SMAK Frateran telah mendesain Fraco dengan sistem online.
Itu juga yang terlihat di Fraco tahun ini. Karena konsepnya berbeda, maka bidang lomba yang digelar juga tidak banyak. Hanya dalam bidang seni dan budaya saja. Yakni lomba Monolog, Solo Vokal dan Tari “Grebeg Sabrang”. “Ini menjadi satu bukti bahwa kita komitmen dengan pendidikan budaya. Pandemi covid tidak menjadi halangan kita untuk berkreasi dan berkreativitas,” ucap Indra Kurniawan, S. Pd selaku Ketua Pelaksana Fraco 2022.
Kondisi pandemi justru dimanfaatkan SMAK Frateran untuk berkarya lintas batas. Lingkupnya tidak lagi daerah tetapi nasional. Peserta tidak hanya dari Malang Raya dan Jawa Timur, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia.
Teknisnya pun lebih fleksibel. Peserta mengirimkan karya mereka berupa rekaman masing-masing bidang lomba. Baik lomba tari, solo vokal maupun monolog.
Mereka mengunggah karyanya itu ke channel YouTube SMAK Frateran. Dari unggahan tersebut tim panitia melakukan penilaian. “Dengan media youtube mereka akan mendapat banyak dukungan yang itu menjadi salah satu penilaian kami. Dan secara tidak langsung kami juga memperkenalkan sekolah ini ke masyarakat luas,” terang Indra.
Kepala SMAK Frateran Malang, Drs. Markus Basuki, M.Pd mengatakan era teknologi informasi kian berkembang pesat. Dunia digital berdampak pada perubahan sistem yang begitu cepat. Imbasnya pun meluas dalam kehidupan manusia.
Sehingga ada yang perlu “diselamatkan” dari dampak perubahan tersebut. Salah satunya kecintaan generasi bangsa pada nilai-nilai seni dan budaya bangsa. “Kecakapan teknologi itu keharusan di era digital, tapi ingat jangan sampai melunturkan kecintaan kita pada budaya bangsa sendiri,” ucapnya saat ditemui Malang Posco Media.
Salah satu tujuan Fraco SMAK Frateran adalah ingin mengangkat budaya. Bahkan kedepannya, sekolah di Jalan BS Riadi Oro-oro Dowo Kota Malang ini dirancang dengan wawasan budaya yang kuat.
Bukan dalam arti sempit, tetapi dalam arti yang luas. Yakni melahirkan manusia-manusia yang berbudaya dan beradab.
Markus menjelaskan, pelaksanaan fraco berangkat dari keprihatinan SMAK Frateran akan nilai budaya yang mulai luntur. Masyarakat Indonesia yang berakar pada budaya mulai tercabut karena gerusan budaya asing. Kondisi tersebut tidak bisa dianggap biasa saja. Tetapi merupakan masalah yang serius.
Menurutnya, ketika rakyat Indonesia tidak lagi punya keterikatan pada budaya daerah dan nasional maka mereka telah kehilangan jati dirinya. “Melalui semangat membangun wawasan budaya nasional dan daerah, kami ingin memperkuat jati diri bangsa. Ini yang perlu kita wariskan kepada generasi penerus,” pungkasnya.
Perlu diketahui, SMAK Frateran Malang membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2022-2023. Pndaftaran bisa melalui online di website : www.smakfrateranmlg.sch.id. Alamat Sekolah : Jl. Brigjen Slamet Riadi No.58, Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen Kota Malang. (sir/imm)