MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Center of Excellence for Tubers and Roots Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) telah diresmikan. CoE Umbi dan Rimpang itu diresmikan secara langsung oleh Rektor UB dan Dekan FTP UB, Selasa (14/3) lalu. Disaksikan juga oleh para Wakil Rektor, para Dekan dan undangan dari mitra industri.
CoE Umbi dan Rimpang menjadi satu terobosan besar FTP UB dalam memperkuat daya riset dosen dan mahasiswa. Di kelas CoE akan banyak inovasi produk riset yang terus berkembang hingga tahap hilirisasi.
Dekan FTP UB Prof. Yusuf Hendrawan, STP. M.App.Life.Sc. Ph.D., mengatakan program CoE diinisiasi oleh Dekan FTP sebelumnya, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP., yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor 1. CoE yang berkolaborasi dengan beberapa mitra industri ini sudah mulai beroperasi dan memberikan layanan untuk civitas akademika. “Harapan kami program ini mendukung pada pencapaian visi misi FTP, sebagai rujukan pertama di dalam riset dan penelitian,” katanya.
Dia mengatakan Jawa Timur dikenal memiliki potensi umbi-umbian dan rimpang-rimpangnya yang besar. Potensi itu harus dimanfaatkan dan dikelola sebaik mungkin, sehingga bisa menjadi rujukan bagi dunia nasional maupun internasional.
Di sisi lain FTP UB mempunyai potensi akademik, yakni peneliti-peneliti yang dapat menciptakan karya dan produk inovasi dengan potensi lokal daerah. “Dua potensi itu, baik potensi alam maupun sumber daya manusia dikolaborasikan dalam sebuah riset sehingga bisa membawa pemanfaatan untuk masyarakat. Dan tentu saja juga kolaborasi dengan industri,” terangnya.
Peresmian CoE for Tubers and Roots ditandai dengan penuangan minuman oleh Rektor UB dan Dekan FTP. Dilanjutkan dengan penayangan video CoE. Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan Tari Bapang oleh mahasiswa. Dilanjutkan dengan penandatangan Memorandum of Agreement (MoA) antara FTP UB dengan beberapa mitra industri.
Usai acara peresmian, selanjutnya Rektor, Dekan dan segenap undangan mengunjungi stand-stand produk inovasi dosen dan mahasiswa. Juga ada ada beberapa produk dari mitra industri. Kini dengan adanya program CoE inovasi dosen berupa produk, buku maupun paten semakin berkembang.
Rektor UB Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc., berharap CoE dapat memicu inovasi dosen dan mahasiswa FTP semakin meningkat. Program tersebut akan semakin cepat dengan jalinan kerjasama dunia usaha dan dunia industri. “Inovasi teknologi harapannya bisa dikerjasamakan dengan dunia usaha dan dunia industri, sehingga bisa segera terdistribusi kepada masyarakat dan mereka bisa menikmati hasil dari inovasi kita,” katanya.
Prof Widodo menambahkan, program CoE untuk menguatkan ekosistem inovasi yang ada di Universitas Brawijaya. Hanya saja kata dia, inovasi dan pengembangan teknologi itu tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada sebuah ekosistem yang saling mendukung sehingga budaya inovasi akan menjadi semakin kuat. “Maka sekali lagi butuh kerjasama yang saling mendukung antara universitas, industri maupun masyarakat,” kata dia.
Arah dari pengembangan inovasi itu sendiri, yakni pada tahapan hilirisasi dan komersialisasi produk. Karena itu peran industri sangat dibutuhkan. “Sebagian inovasi kami sudah ada yang dikomersilkan, tetapi masih dalam jumlah terbatas. Perlu adanya langkah-langkah strategis supaya produk inovasi semakin tersebar di masyarakat,” tuturnya.
Dia berharap kedepan akan semakin banyak karya dari riset dan inovasi. Pihak UB sendiri akan segera mengeluarkan regulasi yang akan membuat iklim dan budaya riset semakin kuat. “Kita ini sudah menjadi PTN BH, maka Badan Usaha harus ditingkatkan. Banyak produk paten yang sudah dihasilkan. Itu semua bisa diproduksi di perusahaan dan bisa dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat,” tandasnya. (imm/bua)