MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) meresmikan gedung baru, Jumat (3/6) pagi kemarin. Gedung bertingkat empat lantai itu merupakan Gedung Layanan Bersama. Diresmikan Wakil Rektor IV Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S, didampingi oleh Wakil Rektor V UB Dr. Ir. Bambang Susilo , MSc, Agr.
Dekan FTP UB Prof. Dr. Imam Santoso, MP. merasa bersyukur dan bangga. Di dalam gedung baru tersebut terdapat sarana laboratorium yang diidamkan selama ini. Sarana tersebut nantinya bisa mendukung penelitian para dosen dan mahasiswa. Sehingga hasil penelitian mereka dapat diorientasikan dan dipublikasikan ke jurnal internasional.
“Insya Allah tahap demi tahap bisa kita fasilitasi. Tentu ini modal yang baik. Kedepan bagi dosen FTP juga di lingkungan Universitas Brawijaya, karena fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika,” ujar Prof. Imam dalam sambutannya.
Selain adanya laboratorium terpadu, di dalam Gedung Layanan Bersama itu juga terdapat pusat layanan terpadu sebagai bagian dari komitmen FTP UB terhadap pembangunan Zona Integritas (ZI). Kemudian juga terdapat tempat baru untuk pengembangan pasca-sarjana dan juga laboratorium pendidikan.
Kedepan, FTP UB akan mengembangkan lab pendidikan terpadu di tingkat fakultas. Sehingga bukan saja dari sisi resource sharing (kerjasama sumberdaya) tapi juga optimalisasi peralatan yang diakses bersama. “Harapannya lab pendidikan bisa diakses seluas luasnya dan masing masing modul dapat meningkatkan pencapaian kompetensi,” ucap Prof Imam.
Dengan ketersediaan gedung dan sarana yang ada saat ini diharapkan mampu mendukung pembelajaran di fakultas termasuk riset di civitas akademika UB.
Sementara itu Wakil Rektor IV Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S mengapresiasi adanya Gedung Layanan Bersama, seiring dengan semakin dekatnya perkuliahan offline yang diperkirakan bisa dilangsungkan pada perkuliahan semester ganjil. Dikatakannya gedung baru itu nantinya juga mendukung konsep kerjasama sumberdaya atau resource sharing.
“Kita resmikan satu gedung yang ide ‘resource sharing’-nya bagus, betul-betul harus berpikir bahwa semua fasilitas dan sarana yang kita miliki itu milik Universitas Brawijaya. Suatu saat, manajemen ini akan kita gunakan konsep resource sharing. Itu policy di tingkat nasional,” tuturnya.
Dengan adanya gedung baru yang dibangun dengan biaya 19 miliar ini, Prof. Sasmito pun juga berharap banyak manfaat yang diberikan. Tidak hanya bagi FTP UB, tapi tentu juga bagi seluruh civitas akademika UB dan masyarakat pada umumnya.
“Kita meresmikan satu gedung, yang insya Allah bermanfaat untuk kita semua. Saya yakin setiap kali kita melakukan perubahan dan sebuah pembangunan, niat kita adalah amal jariyah. Umur kita terbatas, tapi cita-cita kita tidak terbatas,” tutup Prof. Sasmito. (ian/imm)