MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) mempunyai komitmen besar dalam mewujudkan lingkungan kampus dan civitas akademika yang sehat. Dengan kesehatan itu mereka mampu bergerak. Menghasilkan karya-karya kreatif inovatif. Serta memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa.
Hal itu disampaikan Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd saat kegiatan Fun Walk Jalan Sehat, Minggu (12/10) kemarin. Kegiatan ini dalam rangka Dies Natalis ke-71 UM. Temanya: sehat, bergerak, dan berdampak. “Di dalam kegiatan ini kami ingin membangun kebersamaan sebagai kampus yang solid. Mewujudkan civitas akademika yang sehat. Dengan kondisi sehat kita bisa melakukan aktivitas secara maksimal, baik aktivitas akademik maupun non-akademik,” ucapnya.
Ribuan peserta Jalan Sehat mengikuti kegiatan dengan penuh semangat. Mereka diberangkatkan oleh rektor. Langkah serentak dan semangat yang sama dirajut dalam harmoni kebersamaan dan sinergi yang kuat.
Sebelum pemberangkatan mereka melakukan pemanasan lebih dulu dengan senam sehat bersama. “Gerak jalan sehat ini dalam rangka untuk mempererat relasi keluarga besar UM, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa,” ucap rektor.

Fun Walk Jalan Sehat Dies Natalis ke-71 UM dimeriahkan dengan aneka ragam hadiah menarik. Di antaranya sepeda motor, sepeda listrik dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya. Namun rektor menegaskan, hadiah-hadiah itu bukan tujuan utama. Melalui kegiatan ini UM mengajak seluruh elemen kampus dan keluarga besarnya untuk membiasakan hidup sehat.
“Karena kita sadar dengan prinsip sehat kita bisa beraktivitas secara maksimal, biaya kesehatan bisa diinvestasikan untuk kegiatan yang lebih produktif. Karena akhir-akhir ini kita lihat bayak penyakit akibat dari pola pikir, pola makan, dan pola gerak yang tidak baik,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu juga telah diluncurkan program UM The Biggest Loser 2025. Program ini mengusung tagline “New Me: Sehat, Bugar, Langsing.” Program ini menjadi langkah nyata UM dalam mendorong budaya sehat di kalangan dosen dan tenaga kependidikan.
Menurut Prof Hariyono, penyakit degeneratif lebih tinggi dibanding mereka yang tidak obesitas. Karenanya UM memberikan pendampingan kepada mereka yang merasa obesitas agar bisa lebih sehat. “Penyakit degeneratif seperti jantung dan diabetes kerap dipicu penumpukan lemak. Kalau pegawai sehat, pengabdian untuk UM akan maksimal dan berdampak luas,” ujarnya.

Rangkaian latihan UM The Biggest Loser mencakup flexibility training, strength training, intensity training, hingga dance dan zumba yang aman bagi peserta obesitas. Sebelum latihan, peserta menjalani skrining gizi meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, lingkar perut, dan lingkar lengan atas.
Program ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-3 Good Health and Well-being. Melalui kombinasi olahraga terarah, edukasi gizi, dan perilaku aktif, UM menegaskan komitmennya menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan berdaya saing. (imm/adv/lim)