MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nyawa Nia Kurniawati tak tertolong. Perempuan 19 tahun, warga Perumahan Singhasari Residence Singosari itu mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Klampok Singosari, Selasa (10/5) siang. Diduga, ia kehilangan kendali dan menghantam tiang saluran telepon hingga meninggal dunia di lokasi.
Menurut informasi, saat itu ia berboncengan dengan keponakannya yang masih berusia belia. Kejadian itu sempat menghebohkan warga setempat dan lalu lintas tersendat karena warga yang menyaksikan kejadian. Korban mengalami benturan di bagian kepala hingga pendarahan serius.
“Tadi tetangga saya mengatakan kalau masih sempat ketemu korban saat hendak ke pasar dan beberapa menit kemudian kalau korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.” ucap Tri Andayani, kepala dusun setempat saat mengantarkan jenazah korban ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Ia mengatakan, bahwa korban merupakan seorang yatim piatu. Saat kejadian pihak paman korban yang ikut menolong.
Kejadian itu dibenarkan Kanit Laka Polres Malang IPTU Sunarko Rusbiyanto. Dirinya menerangkan korban saat itu mengendarai sepeda motor Yamaha mio bernomor polisi N-2945-AX. Kejadian itu sekitar pukul 13.10 namun baru dilaporkan kurang lebih dua puluh menit kemudian.
“Anggota kami baru dapat kabar sekitar pukul 13.35 WIB.” ucapnya. Dikatakan, petaka itu bermula saat korban melaju kencang dari arah barat ke timur. Namun saat mendekati tikungan ia kehilangan kendali.
“Saat sampai di TKP pada jalan menurun dan menikung ke kanan. Korban hilang kendali dan oleng ke kiri menabrak tiang telepon yang berada di tepi jalan,” jelas pria yang disapa Narko itu.
Korban, kata Narko, menghantam di tiang sebelah kiri. Ia mengalami benturan di kepala. Sementara kendaraan korban mengalami kerusakan dan diamankan Unit Laka untuk keperluan lidik. Polisi juga telah menggali keterangan saksi.
“Korban mengalami luka serius di kepala hingga meninggal dunia seketika di TKP. Sedangkan yang dibonceng mengalami trauma dirawat di klinik muslimat Singosari,” tambahnya.
Jasad korban dibawa ke RSSA untuk menjalani visum luar. “Selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan,” imbuhnya.(tyo/ggs)