MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pandemi menyisakan sisa-sisa bagi beberapa sektor, termasuk sektor perekonomian. Banyak usaha-usaha yang tumbang saat pandemi, bahkan setelah pandemi berakhir, beberapa juga masih merasakan dampaknya sampai dengan saat ini.
Tak terkecuali pusat perbelanjaan Ramayana Kota Malang. Pasca pandemi membuat para pengunjung menurun drastis. Kepada Malang Posco Media Store Operation Ramayana, Bambang Triyono mengungkapkan penurunan jumlah pengunjung tersebut sampai menyentuh angka 50 persen.
“Sebelumnya pengunjung itu ketika weekend bisa empat ribu sampai lima ribu, tapi sekarang seribu saja sudah untung. Bahkan beberapa kali juga pengunjungnya di bawah itu. Dibandingkan dengan sebelum pandemi, jauh sekali jumlah pengunjungnya. Ada penurunan hingga 50 persen,” terangnya.
Dilanjutnya, untuk menyamakan jumlah pengunjung sebagaimana sebelum pandemi cukup susah. Apalagi dengan masuknya era teknologi dan komunikasi yang semakin canggih. Sudah banyak bermunculan online shop yang banyak memberikan kemudahan bagi para konsumen.
“Di penjualan juga berdampak, dibandingkan tahun kemarin, kita ada penurunan. Ini juga mungkin disamping dampak adanya pandemi, disisi lain juga karena banyaknya bermunculan online shop yang semakin menjamur,” jelasnya.
Sehingga menurutnya perlu ada gerakan dan strategi untuk dapat bangkit dari keterpurukan tersebut. Salah satunya melalui image branding dengan memanfaat media sosial. Apalagi di era sekarang, media sosial menjadi salah satu yang paling banyak digandrungi, khususnya di kalangan anak-anak muda.
“Untuk menarik pelanggan sekarang kami sudah mulai masuk ke media sosial. Mulai dari facebook, instagram sampai dengan tiktok. Kami juga sering live di platform-platform tersebut. Disana kita bisa berinteraksi langsung dengan konsumen. Disamping itu, termasuk juga merambah ke marketplace seperti Shopee. Ternyata hal itu cukup berdampak. Ini bisa jadi langkah untuk memperkenalkan, jika tidak mau belanja online dia bisa langsung datang ke store,” ungkapnya.
Di era sekarang, menurutnya semua harus dapat berjalan searah dengan perkembangan zaman. Banyak yang tidak bisa bertahan karena tidak mau berinovasi dan berkembang. Kemajuan yang terjadi membuat sektor perekonomian juga harus bergerak ke depan.
“Kalau mau bertahan ya harus adaptasi, mulai menyesuaikan. Eranya sekarang menggunakan gadget ya kita juga harus melakukan itu. Karena disini juga ada tanggungan yakni para karyawan, mau tak mau agar bisnis bisa berjalan, harus dapat beradaptasi,” tandasnya. (adm/jon)