MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang berencana menutup sebagian jalan di kawasan Pasar Klojen dan Pasar Oro-Oro Dowo setiap akhir pekan. Penutupan ini dilakukan pada Sabtu dan Minggu, mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, mirip dengan konsep Car Free Day (CFD) yang ada di Jalan Ijen.
Langkah ini diambil untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sekitar dua pasar tersebut, khususnya pada hari libur. Selain itu, akan ada aktivasi ruang publik berupa kegiatan kuliner di dua pasar rakyat tersebut.
“Penutupan jalan masih dalam tahap pembahasan bersama Forum Lalu Lintas. Dishub diminta untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas, termasuk titik parkir. Tapi kami masih tunggu kepastian dari konsep kuliner yang akan diterapkan,” ujar Kepala Seksi Manajemen Keselamatan Lalu Lintas Dishub Kota Malang, Donny Haryono, Selasa (22/4) kemarin.
Rencana penutupan jalan di Pasar Klojen dimulai dari perempatan Jalan Cokroaminoto hingga TPS Kartini di persimpangan Jalan MH Thamrin. Arus kendaraan dari arah selatan dan utara akan dialihkan ke Jalan Patimura, MH Thamrin, dan Dr. Sutomo. Hanya ambulans dan angkot yang diperbolehkan melintas.
Untuk di Pasar Oro-Oro Dowo, jalan depan pasar akan ditutup, sementara Jalan Guntur akan diberlakukan satu arah ke utara. Dari Jalan BS Riadi, kendaraan tidak boleh belok kanan ke arah pasar. Terkait titik parkir, Dishub masih melakukan kajian. Alternatifnya adalah di Jalan Dr. Sutomo dan sekitar hutan Malabar.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Luh Putu Eka Wilantari menyebut, pihaknya akan memberi ruang kepada pedagang dalam pasar untuk berjualan di luar selama penutupan jalan berlangsung.
“Konsepnya semi CFD. Tujuannya untuk menghidupkan aktivitas ekonomi lokal. Kami akan susun layout dan skema penataan, serta lakukan pembahasan lanjutan terkait waktu pelaksanaannya,” jelas Eka.
Program ini masih dalam tahap awal, namun diharapkan dapat menjadi ruang alternatif yang mendukung UMKM dan menambah daya tarik kawasan pasar tradisional di Kota Malang. (ian/aim)