Lighting Show dan Paket Wisata Sarat Teknologi, Prioritas Tata Ulang Parkir
MALANG POSCO MEDIA- Pembuat kebijakan beranilah bikin sesuatu yang kian menarik di landmark kota ini. Mulai dari lightning show, paket wisata sarat teknologi dan tata ulang parkir. Idealnya dilakukan tahun ini.
Memang harus ada inovasi. Pakar Tata Kota Universitas Brawijaya (UB) Dr Ir Agus Wicaksono menjelaskan inovasi diperlukan untuk mengembangkan Koridor Heritage Kayutangan menjadi lebih menarik dan cantik. Salah satunya mengkolaborasikan keindahan kawasan Kayutangan dengan teknologi.
“Jadi perlu memang inovasi modern agar tujuan dari wisata Kayutangan tercapai. Bisa sekali dibuat pertunjukan lampu atau lightning show dan pakai laser di beberapa kesempatan,” kata Agus kepada Malang Posco Media saat dimintai tanggapan.
Konsep ini sudah banyak dilakukan daerah lain yang memiliki potensi wisata heritage. Dilakukan dengan baik untuk meningkatkan daya tarik wisata tanpa meninggalkan dimensi heritage.
Dosen Fakultas Teknik UB ini mengungkapkan ada beberapa unsur wisata yang harus diperhatikan. Harus ada pemandangan yang menarik atau something to see.
Pengunjung mestinya juga mendapatkan sesuatu untuk dibeli atau something to buy. Sesuatu untuk diingat atau something to remember dan sesuatu untuk dilakukan alias something to do.
“Kayutangan harus seperti itu. Yang bisa dilihat bangunan-bangunannya yang kaya sejarah, lalu bisa beli makanan, di sana bisa apa saja? Bisa sepedaan atau jalan kaki. Dan terakhir itu sesuatu untuk diingat apa? Jadi memang perlu inovasi,” tuturnya.
Selain itu menciptakan paket wisata sarat teknologi. Seperti menyediakan pemandu virtual (berbasis barcode), museum secara virtual yang bisa dikembangkan melalui aplikasi dan banyak lainnya.
“Kota Malang ini kan anak-anak mudanya kreatif. Bisa bikin aplikasi, game dan segalanya. Peluang ini harus ditangkap oleh pemerintah. Buat hal-hal menarik agar Kayutangan semakin cantik,” kata dia.
Di tahun ini, Pemkot Malang bergerak lagi untuk Kayutangan Heritage. Salah satunya penataan parkir. Selama ini parkir merupakan masalah serius di kawasan itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang R Widjaja Saleh Putra mengatakan tahun ini mengubah parkir di sepanjang Kayutangan.
Skema yang akan diterapkan yakni parkir miring 30 derajat. Area parkir ditempatkan di sisi kiri jalan. Tidak seperti saat ini, yang kedua sisi jalan (kanan dan kirinya) memiliki area parkir.
“Parkir di sisi kiri, sedangkan sisi kanan jalur sepeda,” ujar Jaya, sapaan akrab R Widjaja Saleh Putra.
Diuraikannya parkir yang dibuat 30 derajat (miring) diperuntukan untuk mobil. Sementara parkir motor di tepi jalan menggunakan cekungan parkir yang sudah ada saat ini.
Jaya mengungkapkan parkir di satu sisi akan memperluas ruang jalan. Sehingga pejalan kaki tak lagi dibingungkan dengan kendaraan yang menutupi seluruh tepi jalan. Begitu juga juru parkir (jukir) akan dibina secara serius.
Di sisi lain, Pakar Lalu Lintas Dr Ir Nusa Sebayang MT mengungkapkan solusi terbaik menata parkir di Kayutangan adalah pengadaan lahan parkir tersentral. Sebab parkir tersentral tak memakan bahu atau tepi jalan.
“Kami di Forum Lalin (Forum Lalu Lintas Kota Malang) sudah beberapa kali membahas Kayutangan. Memang fokus utama penataan harus dari parkir dulu,” ujar dosen ITN Malang ini.
Skema yang muncul dalam beberapa kali pembahasan adalah pengadaan lahan parkir. Akan tetapi konsep ini butuh biaya dan kajian lokasi.
Dishub Kota Malang sudah mengkaji beberapa lokasi di sekitar Koridor Kayutangan untuk dijadikan sentra parkir. Seperti kawasan eks kantor DLH Kota Malang dan kawasan Alun-Alun Mal (AAM). Rencananya juga akan dibuat parkir vertikal. (ica/van)