MALANG POSCO MEDIA- Pemkot Malang berencana bangun pasar terpadu. Lokasinya di Kelurahan Arjowinangun Kecamatan Kedungkandang. Luas lahan yang dibutuhkan sekitar 10 hektare. Namun belum diketahui lokasi persisnya.
Pasar terpadu ini diproyeksi bisa menampung kurang lebih 2.000 pedagang. Sesuai konsep yang direncanakan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, pasar terpadu memiliki banyak fungsi. Selain tempat jual beli, juga menjadi pusat distribusi barang di Kota Malang.
“Kajiannya sudah ada. Tinggal kami ajukan dan sounding ke pimpinan daerah, bapak Pj (Pj Wali Kota Malang),” tegas Kadiskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi saat ditemui Malang Posco Media, Kamis (4/1) kemarin.
Ia menjelaskan pertimbangan membangun pasar terpadu di Kelurahan Arjowinangun berkaitan erat dengan pemerataan pembangunan. Khususnya di wilayah timur Kota Malang,
Selain luasan wilayahnya yang memadai (di wilayah Kecamatan Kedungkandang), kawasan ini juga memiliki aktivitas dagang yang cukup besar. Karena beberapa pasar rakyat yang padat pengunjung tak jauh dari Arjowinangun. Di antaranya Pasar Kebalen, Pasar Kedungkandang, dan Pasar Induk Gadang.
“Salah satu tujuannya kami ingin pembangunan di arahkan lebih banyak di wilayah timur Kota Malang. Untuk memecah keramaian di pusat-pusat kota,” tegas Eko Sya sapaannya.
Terlebih di kawasan pasar rakyat di Gadang, Kedungkandang dan Pasar Kebalen masuk simpul kemacetan. Itu akibat adanya aktivitas pedagang yang menggunakan tepi jalan untuk kegiatan jual dan beli. Menurut pantauan Malang Posco Media, pedagang Pasar Kebalen, Pasar Kedungkandang dan terutama Pasar Induk Gadang banyak menggunakan tepi jalan untuk berjualan.
“Jadi memang ini salah satu cara untuk menertibkan juga. Agar tidak lagi ada yang jualan di pinggir jalan dan mengganggu lalu lintas. Rencananya memang pedagang-pedagang yang jualan di pinggir jalan kami tarik ke pasar terpadu,” ungkap mantan Sekretaris Dishub Kota Malang itu.
Rencana menarik pedagang pasar agar lalu lintas jalan poros lancar itu akan dibahas secara detail. Eko mengakui bahwa hal tersebut nantinya tidaklah mudah, bahkan akan cenderung menuai pro dan kontra. Karena itu pula segala macam kajian akan dilakukan pihaknya. Termasuk keuntungan jika pedagang berjualan di pasar terpadu.
“Ya jelas pasti ada nanti pro dan kontra. Tapi tetap akan kami ajukan dan kaji, ini juga untuk kepentingan dan kebaikan bersama,” tegas Eko.
Lebih lanjut dia menjelaskan pasar terpadu di Kelurahan Arjowinangun nantinya akan dibangun dengan fasilitas bongkar muat yang memadai. Karena selama ini pasar rakyat di Kota Malang belum memiliki fasilitas bongkar muat dengan kapasitas besar.
Gagasannya pasar terpadu ini juga dijadikan pusat bongkar muat dan distribusi barang. “Ya nanti bisa bongkar muat di pasar terpadu ini. Misal ada distributor dari Probolinggo, Blitar, dan sekitarnya bongkar muat di pasar terpadu kemudian didistrubusikan,” kata Eko.
Rencana pembangunan pasar terpadu di wilayah timur Kota Malang ini disambut baik legislator Kota Malang. Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang Arif Wahyudi mengatakan rencana ini akan sangat baik jika bisa direalisasikan.
“Secara teori sangat layak Kota Malang mempunyai pasar induk yang mampu menampung bongkar muat baik dari arah utara, timur maupun selatan sebagai produsen dari berbagai kebutuhan masyarakat,” tegas Arif.
Akan tetapi, ada satu hal yang perlu diperhatikan oleh Pemkot Malang. Yakni penyelesaian masalah Pasar Induk Gadang (PIG). Pria yang juga Ketua Pansus Pasar ini menegaskan sebelum wacana tersebut dikuatkan sebagai satu perencanaan, maka keberadaan PIG yang juga masih terikat dengan perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga perlu diselesaikan dahulu .
“Artinya perencanaan Pasar Gadang sebagai pasar induk yang sudah dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang sampai hari ini tidak jelas harus dituntaskan dulu. Jangan sampai malah jadi masalah untuk realisasi pasar terpadu,” kata politisi PKB ini.
Meski begitu hingga saat ini DPRD Kota Malang, menurut Arif belum mendapat informasi resmi dari Pemkot Malang terkait rencana pembangunan pasar terpadu di Arjowinangun. Ia berharap perangkat daerah terkait melakukan kajian lebih dalam dan mewacanakannya dengan baik. (ica/van)