MALANG POSCO MEDIA – Kenaikan gaji selalu menjadi kabar gembira bagi pegawai dan karyawan. Baik negeri maupun swasta. Namun kegembiraan selalu berkonsekuensi dengan tanggungjawab besar kepada negara, agama, masyarakat dan Tuhan yang Maha kuasa. Ya kenaikan haji hakim yang diumumkan Presiden Prabowo saat pengukuhan ribuan hakim menuntut tanggungjawab dan integritas.
Banyaknya kasus korupsi yang terjadi di hampir semua tingkatan. Adanya oknum hakim yang disuap sehingga mengabaikan etika dan mengorbankan hukum dan keadilan. Kompleksitas persoalan gaji hakim yang belum naik puluhan tahun membuat Presiden membuat keputusan menggembirakan.
Namun di balik kabar gembira itu, Presiden menegaskan setelah kenaikan gaji ini, jangan ada lagi hakim yang mau dibeli. Jangan ada lagi hakim yang melanggar etika dan mengorbankan keadilan dan hukum demi uang. Hakim harus menjadi orang yang mengedepankan keadilan, kejujuran dan integritas. Ini warning keras dari orang nomor satu di Indonesia.
Pertanyannya, apakah setelah gaji para hakim (bahkan hakim yunior kenaikannya 280 persen) ada jaminan tak ada lagi oknum hakim yang nakal? Hakim yang karena terpaksa atau dipaksa akhirnya silau dengan uang. Mau disuap asal bisa memuluskan persoalan yang serius di pengadilan. Ini yang akan ditunggu masyarakat ke depannya.
Saat ini masyarakat sudah jenuh bahkan muak dengan beragam kasus korupsi dan tindakan yang dalam pandangan masyarakat tak masuk di nalar. Ada oknum pejabat korupsi ratusan miliar bahkan triliunan. Ada oknum hakim disuap puluhan miliar. Ada oknum penegak hukum yang justru melanggar hukum dan sebagainya.
Ini momentum para hakim yang dikukuhkan dan yang sudah bekerja di Pengadilan untuk membuktikan integritasnya di mata masyarakat. Yang dibutuhkan masyarakat tidak muluk-muluk. Hanya satu, keadilan. Maka jangan sampai apa yang ditegaskan oleh Presiden Prabowo justru dilanggar di ruang sakral pengadilan. Prabowo menegaskan, percuma punya polisi yang hebat-hebat dalam mengusut dan menyidik kasus-kasus besar. Namun hakimnya justru tak berintegritas dalam memutuskan perkaranya. Kenaikan gaji harus dijadikan momentum mengembalikan citra hakim yang agung dan mulia. Dalam kondisi apapun, jangan pernah silau dengan uang. Berpihaklah selalu pada Keadilan.(*)
