spot_img
Saturday, July 5, 2025
spot_img

Galakkan Integrated Urban Farming

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kedaulatan pangan untuk masyarakat perkotaan terus dikembangkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang melalui urban farming. Urban farming tidak hanya dilakukan dengan menanam tapi juga dapat dipadukan dengan membudidayakan berbagai macam ternak seperti ikan, ayam, dan lainnya atau integrated urban farming. 

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, SP, mengungkapkan dengan terbatasnya lahan di Kota Malang diperlukan strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan.

“Urban farming akan dikuatkan lagi sehingga cita-cita Dispangtan untuk bisa membangun Kota Malang menuju berdaulat pangan dapat menjadi kenyataan,” kata Slamet Husnan.

Dijelaskannya ke depan Dispangtan akan semakin aktif turun ke lapangan untuk memberikan edukasi dan pemahaman terkait ketahanan pangan dengan urban farming.  Upaya untuk mendorong masyarakat memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja juga akan digalakkan pihaknya.

“Kami sudah punya model pengembangan tanaman ubi, ketela, bentoel, waluh madu di lahan terbatas di kantor Dispangtan. Itu akan kami tularkan kepada masyarakat,” ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengadakan berbagai lomba dengan menggandeng TP PKK Kota Malang dalam mengampanyekan gerakan menanam, mengolah dan mengembangkan usaha dari produk pertanian. Kegiatan itu diantaranya untuk memperingati hari ulang tahun Kota Malang dan Hari Pangan Sedunia yang saat ini sudah dipersiapkan.

Berbagai terobosan itu diharapkan dapat menjadi solusi mengingat semakin sempitnya lahan pertanian penghasil padi atau beras di Kota Malang yang saat ini kurang lebih hanya tersisa 800 hektar saja dan hanya mampu menghasilkan kurang lebih 15.852 ton beras per tahun.
“Untuk itulah sangat penting memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan konsumsi karbohidrat dari bahan bahan non-beras. Edukasi untuk menerapkan pola makan beragam, bergizi seimbang dan aman juga terus digalakkan,” terang Slamet.

Ditambahknnya, di tengah prediksi resesi ekonomi dan inflasi pangan, masyarakat yang mandiri secara ketahanan pangan lah yang akan bertahan. Harapannya dalam segala kondisi, warga masyarakat Kota Malang tetap bisa terpenuhi kebutuhan akan gizi, serta kesehatannya tetap terjaga dengan baik dengan memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki di lahan yang terbatas. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img