spot_img
Thursday, October 3, 2024
spot_img

Ganif Trioko, Pengusaha Dikenal Supel Berpulang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Kabar duka datang dari dunia usaha di Kota Malang. Seorang pengusaha,  pemilik Bengkel Cat Mobil Koko, Ganif Trioko meninggal dunia, Rabu (17/4) pukul 03.15 WIB dini hari kemarin.

Ganif Trioko, pengusaha yang dikenal publik sebagai sosok yang ramah terhadap siapapun.  Kabar duka ini membuat siapapun kaget, sebab pada hari-hari sebelumnya, ia masih sangat aktif berkegiatan. Di penghujung Ramadan lalu,  ia bersama  komunitasnya, Malang Tahes Club (MTC) baru saja melakukan bakti sosial. Beberapa hari terakhir saat hari Raya Iedul Fitri pun masih terlihat sehat.

Farhan Alif Dafa, putra pertama Koko, sapaan akrab almarhum Ganif Trioko menyebut, ayahnya baru terlihat sakit satu hari sebelumnya. Namun ia hanya mengira sakit biasa. 

“Sakitnya kelihatan demam saja, kayak influenza. Terus juga gejala tipes tapi kurang tahu pastinya. Ternyata pagi sudah meninggal,” sebut Farhan.

Koko  banyak dikenal sebagai pengusaha yang gigih dan pantang menyerah. Dulu, Koko juga memulai usaha bengkel cat mobil dengan modal seadanya. Meski terbatas, semangat dan tekad yang ia miliki membuat usahanya itu makin berkembang dan dikenal di Kota Malang.

Kini lini usahanya beragam. Selain bengkel cat mobil, juga  sewa bunga hidup, konsultan asuransi hingga properti. Sejumlah tokoh dan pejabat  menjadi pelanggan  usaha Koko tersebut. Selain aktif di komunitas MTC, Koko juga sempat menjabat  Wakil Ketua  Real Estate Indonesia (REI) Komisaritat Malang serta aktif di Kawi Jogging Club. Semasa hidupnya, ia diketahui sempat mempunyai riwayat penyakit yang cukup serius.

“Sempat sakit kayak stroke, tapi itu sudah lama. Itu pun sudah tidak pernah lagi,” tambah Farhan.

Berpulangnya  Koko membuat banyak orang bersedih. Terutama kawan dekat, relasi dan koleganya. Termasuk  Mall Director Malang Town Square (Matos) Fifi Trisjanti. Sejak mendengar kabar duka itu, ia terus berurai air mata karena kepergian kawan dekatnya itu.

“Minggu lalu di Hotel Alana itu memang kelihatan capek. Tapi saya kira sudah biasa kan capek seperti itu. Jadi semingguan lalu sempat bukber, terus hari ini itu harusnya kita ketemuan semua teman-teman MTC untuk membahas tentang pisah sambut Pangdivif (Pembina MTC). Dia sudah telepon-telepon kita semua untuk datang ke tempat dia, ternyata kita semua datang untuk melepas kepergiannya,” beber Fifi dengan suara bergetar.

Fifi  mengenal Koko sebagai sosok yang sangat berkomitmen dan bertanggung jawab. Jika ada tugas atau kegiatan, ia sangat fokus dan perfeksionis agar kegiatan itu bisa berjalan lancar.

“Orangnya itu baik dan mau soro (bersusah payah). Bahkan saya tahu, dia itu kerjanya ‘edan-edanan’, pernah suatu waktu dia itu tiap hari ngantor di tempat saya. Perfeksionis dan menyenangkan, ya itu Koko. Dia juga tidak ‘medit’, mau keluar uang dan mau berkorban,” sebut Fifi.

Tidak hanya itu, Koko ternyata juga dikenal sebagai sosok penengah dan pencair suasana bagi teman-temannya. Bagi Fifi, ini sangat penting agar hubungan dan komunikasi antar teman-temannya tetap terjaga dengan baik.

“Kalau ada geger, ya dia itu yang selalu jadi penengah. Suka ‘ngomel-ngomeli’ kalau ribut. Saya cukup akrab sama dia, sering telepon-teleponan sekadar untuk ngabari. Dia tidak pilih-pilih teman,” imbuh Fifi.

Dirut Malang Posco Media, H. Sudarno Seman juga sangat kehilangan sosok Koko yang dikenal ramah dan begitu gigih ini. Ia juga turut mengantarkan Koko hingga peristirahatan  terakhir di TPU Samaan. Ia bersaksi Koko adalah orang yang baik dan berdoa agar diterima disisi Allah SWT.

“Saya bersaksi beliau orang yang baik dan selalu positif dalam hal apapun. Kiprahnya selama ini juga sangat mengesankan dan ini perlu dicontoh serta menjadi teladan bagi lainnya. Selamat jalan Mas Koko, semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” doa Sudarno.

Berpulang di usia 61 tahun, Koko meninggalkan seorang  istri dan dua orang putra. Setelah dimandikan dan dikafankan, kemudian disalati oleh mantan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, yang juga teman dekatnya. Diiringi oleh banyak pelayat, kemudian diistirahatkan di TPU Samaan dan dilepas oleh sejumlah pejabat. Tampak hadir saat pemakaman, yakni Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto dan sejumlah ASN serta tokoh-tokoh di Kota Malang. (ian/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img