.
Friday, December 13, 2024

Ganti Pelatih dan Menang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Bola memang bundar. Siapa pun tak bisa memprediksi secara pasti hasil akhir permainan bola di lapangan. Namun, namanya pertandingan bola, tujuan akhirnya pasti gol. Bukan hanya mampu menciptakan banyak gol, tapi hasil akhirnya adalah menang. Bukan seri, apalagi kalah. Ngeri lagi kalahnya dengan jumlah banyak gol.

Ya menang, menang dan menang terus. Itu yang diinginkan masyarakat dan pecinta bola di Malang Raya terhadap tim kebanggaannya Arema FC. Masyarakat, pecinta bola, apalagi suporter tak mau tahu alasan teknis dan beragam alasan apapun soal tim saat bermain bola.

Yang mereka inginkan adalah klub kebanggaannya main dengan sangat baik, menciptakan banyak gol ke gawang lawan. Dan hasil akhir pertandingannya adalah menang. Banyak gol saja, tapi hasil akhirnya imbang, pecinta bola kecewa. Apalagi hasilnya kalah. Pasti tambah kecewa berat, bahkan menyulut emosi.

Kekalahan Arema FC vs Persik Kediri (2-5) di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (15/7) sore lalu adalah tamparan keras bagi semua pemain, tim pelatih dan manajemen Arema FC. Betapa tim sekelas Persik Kediri, mampu membuat kacau balau dan babak belur Arema FC. Pertahanan dan gawang Arema FC sangat mudah dibobol lawan.

Pemain Arema FC sudah bekerja keras menunjukkan permainannya di lapangan. Pelatih juga sudah berusaha keras menggunakan taktik untuk mengalahkan lawan. Namun hasil akhirnya, kekalahan tak boleh dimaafkan terus menerus. Manajemen harus segera bertindak tegas, mengganti pelatih bila Arema FC. Apalagi komitmen awal, tiga kali kekalahan sudah cukup membuat pelatih distop.

Dan ideal, pelatih utama hanya satu yang benar-benar memenuhi syarat Liga 1. Sehingga saat pertandingan dan sebelum pertandingan, tanggungjawab pelatih ini total. Tanggungjawab secara menyeluruh soal tim dan target kemenangan tim dalam setiap pertandingan. Tidak menggantung pada dua orang pelatih, yang punya kapasitas yang sama.

Pemain juga wajib dievaluasi dengan sangat keras. Dalam pertandingan melawan Persik Kediri kemarin, faktor penjaga gawang juga layak dievaluasi. Selama ini Arema FC selalu punya penjaga gawang berpostur tinggi di bawah mistar gawang. Seperti saat Arema FC punya penjaga gawang idola Adilson Maringa.

Tapi dalam menjalani Liga 1 ini, mayoritas penjaga gawang Arema FC tingginya rata-rata, bahkan jauh dari standar ideal penjaga gawang. Kenapa ini penting, karena penjaga gawang adalah benteng terakhir. Bila penjaga gawang kurang meyakinkan, sebagus apapun barisan pertahanan, pasti kurang pede, karena penjaga gawangnya bikin deg-degan. Dan yang ngeri rawan kebobolan.(*)  

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img