MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang membutuhkan biaya sebesar Rp 59 miliar untuk melakukan rehabilitasi pipanisasi. Belakangan banyak pipa distribusi yang pecah dan mengganggu pelanggannya. Anggaran itu diusulkan masuk APBD Tahun 2024 pada pos penyertaan modal, akan tetapi sulit direalisasikan.
Ketua Banggar DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menjelaskan usulan penyertaan modal Perumda Tugu Tirta sebesar Rp 59 miliar itu sulit direalisikan. Karena APBD Kota Malang dianggap tidak mampu.
“Tidak mampu kalau sebesar itu. Kami tidak bisa memasukan itu dalam penyertaan modal. Kami sudah sarankan ke Perumda Tugu Tirta agar cari alternative lain, bisa usul ke kementrian (Kemen PUPR),” tegas Made.
Hal ini diakui Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang M Nor Muhlas saat dikonfirmasi, Minggu (5/11) kemarin. Ia menyampaikan usulan anggaran penyertaan modal yang diajukan pihaknya untuk penggantian pipa tidak bisa diampu dalam APBD Kota Malang Tahun 2024.
Muhlas mengatakan sudah berkoordinasi lebih lanjut dengan DPRD Kota Malang melalui rapat komisi. Didapat 2 opsi untuk bisa mendapatkan biaya pipanisasi tersebut.
“Dari koordinasi di Komisi B dapat 2 opsi cara. Salah satunya mengajukan anggaran ke Kementrian. Opsi kedua kita mengajukan ke kuasa pemilik modal untuk negosiasi ulang persentase bagi laba,” tegas Muhlas.
Kedua opsi ini akan dicermati lagi oleh Perumda Tugu Tirta dan akan segera diputuskan. Karena penggantian dan rehabilitasi pipa dianggap sangat vital. Kejadian pipa pecah dan bocor yang kerap terjadi di Kota Malang diakui sebagai akibat dari pipa yang masa waktu penggunaannya sudah lewat. (ica/aim)
