MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penebangan pohon di kawasan zona tiga Kayutangan sudah dilakukan Pemkot Malang. Penebangan pohon itu bagian dari penataan yang dilakukan terhadap pohon yang dinilai dapat membahayakan pengguna jalan. Pohon itu akan diganti dengan pohon Tabebuya, sama dengan yang ditanam sebelumnya di sepanjang koridor Kayutangan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Wahyu Setianto menjelaskan, penebangan pohon itu bukan karena pemerintah tidak peduli dengan lingkungan. Justru sebaliknya, bersamaan dengan adanya kesempatan penataan Kayutangan Heritage itu, maka pepohonan yang dinilai sudah berbahaya bisa sekaligus ditata. Jumat (27/5) kemarin, pihaknya meneruskan penataan pohon di Kayutangan Heritage Zona 3. Ada empat unit mobil skylift yang dikerahkan untuk penataan pohon tersebut.
“Untuk penataan ini, sekarang kita tebang pohon-pohon yang sifatnya merusak. Seperti contoh ada pohon karet, itu merusak sampai mengganggu pondasi rumah juga. Nanti itu akan kita ganti kok dengan tanaman-tanaman sejenis dengan Zona 2,” jelas Wahyu kepada Malang Posco Media, kemarin.
Karena pepohonan itu nantinya akan diganti dengan yang baru, maka Wahyu meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu lingkungan di Kayutangan Heritage. Bahkan selain nantinya bakal diganti dengan pepohonan yang lebih segar, pepohonan di Kayutangan Heritage Zona 3 diharapkan bisa lebih indah dan menarik.
“Biar rata disana, itu akan ditanami pohon Tabebuya dengan macam warna warni (saat berbunga). Ada warna pink, warna kuning, seperti itu,” terangnya.
Wahyu memahami untuk sementara memang kondisinya kurang teduh dibanding sebelumnya. Akan tetapi bila pohon Tabebuya sudah tumbuh dan berkembang, maka juga bisa membuat teduh lagi kawasan tersebut.
“Seperti yang kemarin (Zona 2) itu kita tanam akhir tahun 2021 dan sekarang sudah mulai besar-besar. Karena kita tidak pakai bibit yang kecil, kita langsung pakai bibit pohon yang besar. Jadi insya Allah tahun depan bisa langsung berbunga,” tutur Wahyu.
“Ini sepertinya kami dan PU perlu terus menyampaikan dan sosialisasi terkait pertanyaan-pertanyaan masyarakat,” sambungnya.
Anisa Alifatul Ula, salah satu warga sekitar mengatakan sebaiknya pemerintah memberikan penjelasan setiap ada pekerjaan yang berdampak kepada masyarakat.
“Ya baru tahu sih, setahu saya mungkin mau dibangun seperti yang disana (zona 1 dan zona 2) ada lampu dan kursi. Kalau memang ditanami pohon lagi ya bagus,” tandasnya.
Seperti diketahui, pada akhir bulan ini Pemkot Malang mulai kembali menata zona 3 Kayutangan yang berada di seputaran Patung Chairil Anwar, mulai pedestrian, batu andesit, sampai utilitas lainnya. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 6 miliar dari APBD Kota Malang tahun ini. (ian/aim)