MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Warga Kabupaten Malang yang sedang berkunjung ke Taman Puspa Jalibar, Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Selasa (26/12) siang kaget bukang kepalang. Ini setelah melihat sosok mayat laki-laki tergantung di ayunan taman setinggi dua meter.
Peristiwa ini pun langsung dilaporkan ke polisi dan BPBD Kabupaten Malang. Informasi yang didapat Malang Posco Media, korban gantung diri itu diketahui bermama Andi Basori, 49, warga Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Dalam status KTPnya, korban juga diketahui sudah berstatus duda.
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Malang, Sarianto mengatakan, pihaknya mendapat informasi seorang pria gantung diri dari polisi sekitar pukul 13.10. “Polisi minta bantuan untuk mengevakuasi jenazah,” ujarnya. Dijelaskan dia, saat bunuh diri, korban juga mengenakan kaos merah dan celana jeans warna biru.
“Masih memakai sepasang sepatu warna cokelat. Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan satu unit motor Honda Beat yang diduga milik korban. Saat ini sudah diamankan anggota Polsek Kepanjen,” terangnya. Kapolsek Kepanjen, Kompol Sri Widyaningsih membenarkan penemuan jenazah gantung diri ini.
“Petugas unit Reskrim bersama Unit INAFIS Satreskrim Polres Malang datang ke lokasi dan melakukan olah TKP,” ujar Kompol Sri Widyaningsih, kemarin. Diungkapkan Widyaningsih, korban gantung diri dengan menggunakan tali tampar plastik berwarna biru yang diikatkan di tengah besi ayunan setinggi dua meter.
“Kalau dilihat dari hasil olah TKP, tampaknya korban sudah mempersiapkan tali tampar plastik warna biru dan dibagian gulungan tali yang buat menjerat lehernya. Dan sudah terikat kabel tis warna putih, dan sangat rapi,” bebernya. Hasil olah TKP, ia menambahkan, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Kalau perkiraan korban bunuh diri, sekitar pukul 09.00. Ini dibuktikan dengan fakta-fakta yang ada dalam tubuh jenazah, seperti air mani yang masih baru keluar. Meski demikian, untuk kepentingan penyelidikan, jenazahnya sudah dibawa ke RSUD Kepanjen,” paparnya panjang lebar.
Widyaningasih menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait motif dan penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. “Petugas masih melakukan penyelidikan dan menunggu keterangan dari pihak keluarga yang datang ke rumah sakit,” tandasnya.
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat. (tyo/mar)