Thursday, September 4, 2025
spot_img

Garam Tunnel Pantai Modangan Bakal Jadi Industri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bupati Malang HM Sanusi meninjau produksi garam tunnel di area Pantai Modangan Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo, Selasa (2/9) pagi. Sanusi didampingi beberapa kepala Perangkat Daerah dan pejabat lainnya. Tampak Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., S.H., S.I.K., M.H, Kepala Pimpinan  Bank Jatim Cabang Kepanjen. Juga Drs H Hairuddin, pengasuh dan pendidik Pondok Pesantren An-Nur 2.

Gus Din panggilan akrab Drs H Hairuddin ikut meninjau produksi garam tunnel karena produksi garam tunnel dari Pantai Modangan ini akan didistribusikan oleh Pondok Pesantren An Nur 2.

“Disini produksi, selanjutnya distribusinya dibantu oleh Kopontren An Nur 2, dibawah pembinaan Kementrian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),’’ kata Sanusi.

Sanusi menyebutkan,  garam tunnel di Pantai Modangan ini rencananya akan dijadikan garam industri.

Ide itu muncul setelah ada kunjungan  Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia Petahana Helvi Yuni Moraza beberapa waktu lalu. Saat mengunjungi area garam tunnel dia mengapresiasi. Bahkan akan mengembangkan industri garam rakyat di Pantai Malang Selatan.

“Nanti kalau volumenya 80-100 ton perbulan garam industri itu dapat diwujudkan. Makanya sekarang sedang dipikirkan untuk mencapai volume tersebut,’’ katanya.

Dia menyebutkan bahwa untuk garam tunnel di Pantai Modangan telah memproduksi 4-10 ton perbulan. Sedangkan untuk keseluruhan di Kabupaten Malang produksi garam tunnel sudah mencapai 14 ton.

“Masih ada dua titik lagi di Kabupaten Malang. Yakni di Gajahrejo dan Sidoasri,’’ ungkapnya.

Lalu kapan garam industri itu akan terwujud? Sanusi mengatakan harapannya tahun 2027.

“2026 jika disetujui langsung dilakukan pembangunan dan 2027 harapan saya sudah mulai beroperasi,’’ ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.

Tapi sebelumnya, Sanusi juga meminta perangkat daerah terkait untuk segera mengurus perizinan, baik itu merek, sertifikasi halal dan SNI. “Ini yang penting. Ada merek, ada label halal dan SNI nya. Nanti segera diurus,” katanya.

Sementara itu Gus Din merespon positif rencana distribus garam tunnel ini menggunakan Kopontren An-Nur 2. Dia pun telah memetakan pasar untuk distribusi garam tersebut. Yakni sasaran pertama adalah pondok pesantren di seluruh wilayah Jawa Timur. “Jika produksinya berlebih barulah kami dapat mengekspor. Yang jelas saat ini agar diselesaikan dulu masalah perizinannya,’’ pungkasnya.

Sementara garam tunnel di Pantai Modangan Desa Sumberoto ini dikerjakan oleh Kelompok Usaha Garam Sumberoto Makmur Sejahtera. Pekerjaan garam tunnel ini didampingi oleh dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya  Zulkisam. Dia mentatakan tunnel yang dipasang memiliki luas 76 meter poersegi. Dengan ukuran 4 x 19. Air untuk satu tunnel dibutuhkan 380 liter setiap produksi. Dengan hasil rata-rata 532 kilogram garam.

Dia mengatakan jika garam tunnel di Pantai Modangan memiliki kadar NaCl sangat tinggi. Yaitu 97 persen. Dia pun meyakini, dengan prosesntase yang tinggi, garam ini tidak hanya dapat dikonsumsi, tapi juga dapat diprosuksi sebagai garam kecantikan.

“Makanya sekarang ini masih melakukan penjajakan. Untuk pemasarannya sendiri sudah dilakukan. Yaitu didistribusikan kepada warga, juga dibeli oleh peternakan serta untuk pengawetan ikan. Itu sebabnya saat bapak Bupati tadi mengatakan percepatan pengurusan izin, kami senang. Dengan demikian, garam dapat dibeli masyarakat ataupun industri yang lebih besar lagi, dan melayani warga Malang Raya,’’ pungkasnya.(ira/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img