MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Forkopimda Kabupaten Malang melakukan pertemuan dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Selasa (28/5). Pertemuan tersebut membahas renovasi Stadion Kanjuruhan. Dalam acara itu, juga dihadiri Project Manager PT Wastika Karya, Vino Pramudya.
Seperti diketahui, renovasi Stadion Kanjuruhan dikerjakan oleh PT Waskita Karya dan PT Brantas Abipraya dan diagendakan berakhir tahun 2024 ini. Salah satu yang menjadi agenda dalam rekonsiliasi tersebut, Gate 13 Stadion Kanjuruhan menjadi bagian yang paling dibahas oleh Forkopimda dan keluarga korban.
Gate 13 Stadion Kanjuruhan sendiri, merupakan salah satu lokasi suporter Aremania saat melawan Persebaya berhimpitan hingga tewas. Nuri Hidayat, salah satu keluarga korban yang tergabung dalam Yayasan Korban Tragedi Kanjuruhan (YKTK) meminta Gate 13 menjadi monumen, tanpa menghilangkan kondisi warna, coretan dan bentuk lainnya.
“Silahkan ditambahi pagar dan ditutup agar tidak ada akses ke lapangan,” pintanya. Dengan menjadi monumen itu, akan menjadi pengingat untuk masyarakat tentang adanya tragedi sepak bola tanggal 1 Oktober. Menyikapi permintaan ini, Vino Pramudya mengaku tidak sulit untuk mengakomodir. “Konkretnya dilaksanakan di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Malang, HM Sanusi akan melakukan kerjasama dengan korban tragedi sepakbola itu untuk mengelola monumen dan juga taman lalu lintas yang ada di sana. “Saya merespons usulan itu, tetapi kerjasama akan dilakukan sesuai prosedur. Tentunya, kami masih butuh masukan dari keluarga,” terangnya. (den/mar)