MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Memiliki gaun yang cantik tentu menjadi idaman bagi para pengantin. Perkembangan zaman, gaun-gaun pengantin juga turut serta terus berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu desain gaun yang banyak diminati di tahun 2023 kali ini adalah Gaun Transparent Sheer Fabrics.
Menggunakan konsep yang minimalis, berbahan dasar warna yang soft ditambah dengan sentuhan kristal-kristal di hampir seluruh bagiannya. Meskipun terlihat minimalis, namun tetap memiliki kesan yang mewah dan glamor dengan adanya kristal-kristal tersebut.
“Sebenarnya kalau gaun untuk pernikahan itu sesuai dengan peminatnya dari masyarakat. Ada beberapa pengantin yang ingin tampil lebih wah ya, jadi biasanya pakai yang bludru seperti ini dan aksesorisnya mewah. Kalau sekarang ini trennya lebih ke gaun yang slim, salah satu contohnya yang kemarin dipakai oleh Kak Bella Bonita,” tutur Admin Marketing Kokha by Khadijah Azzahra Make Up.
Dilanjutnya, trend tersebut banyak mempengaruhi minat dari para konsumen. Beberapa bulan terakhir ini mulai banyak calon pengantin yang memesan gaun dengan tampilan lebih slim dan elegan sebagaimana yang dipakai oleh istri penyanyi Denny Caknan tersebut.
“Karena memang di tahun ini paling banyak ditanya itu yang model-model silm lebih ke yang elegan dan glamor. Beberapa pengantin itu minder takut kebesaran mungkin ya, jadi lebih milih yang gak terlalu banyak pernak pernik tapi tetap tampil maksimal,” ujarnya.
Selain gaun-gaun yang lebih simple, nyatanya untuk pakaian adat tradisional juga cukup banyak diminati oleh para pengantin ketika melakukan resepsi. Tentu hal tersebut sejalan dengan kebutuhan dari tema pernikahan yang ternyata lebih banyak menggunakan adat-adat tradisional seperti adat Jawa.
Hal tersebut diungkapkan oleh crew dari salah satu penyedia jasa wedding organizer, yakni HOM organizer, Miaoli yang mengatakan kepada Malang Posco Media, trend yang sedang berkembang untuk gaya pernikahan di tahun ini banyak menggunakan adat tradisional.
“Kalau akhir-akhir lebih banyak ke adat tradisional, karena kebetulan kita di Jawa jadi paling banyak yang request menggunakan adat Jawa seperti Temu Panggih dan masih banyak yang lainnya. Lebih mengangkat tradisional. Ada beberapa juga yang menggunakan adat dari suku-suku seperti adat Palembang atau adat Nias,” terangnya.
Meskipun zaman semakin maju, namun nyatanya pernikahan dengan menggunakan adat tradisional bukannya menghilang malah sebaliknya makin banyak dicari. Masih banyak pasangan-pasangan yang ingin menggelar resepsi dengan menggunakan pernikahan tradisional, tentunya dengan berbagai alasan yang mendasarinya.
“Kebanyakan karena memang budaya tersebut sudah mengakar di keluarga masing-masing ya, jadi ada pertimbangan tersendiri ketika akan menggelar pernikahan dengan bergaya modern atau tradisional. Disamping itu, ada sentuhan tersendiri ketika pernikahan digelar secara tradisional, seperti lebih intim,” jelasnya. (adm/aim)