Kurang Sebulan Lagi Banyak Warga Tak Tahu
MALANG POSCO MEDIA-Porprov Jatim di Malang Raya tinggal sebulan lagi. Persis 28 Juni, bulan depan digelar. Namun warga Malang Raya ternyata tak mengetahui tentang pesta olaharaga terbesar di Jatim itu. Tak menggema lantaran kurang sosialisasi.
Minimnya pengetahuan warga terhadap Porprov Jatim digelar di Malang Raya itu berdasarkan jajak pendapat yang digelar Malang Posco Media di Malang Raya, Selasa (27/5) kemarin.
Salah satunya adalah Yuni Nawangsari, warga Kedungkandang, ditemui kemarin. “Maaf saya kurang tahu (Porprov). Belum pernah tahu acaranya itu seperti bagaimana. Selama ini memang saya cuma fokus jualan saja, kurang update. Tapi untungnya bagi saya juga apa?,” kata Yuni yang sehari-hari berjualan di warung makan sederhana miliknya.
Sedikit berbeda dengan Yuni, Abdul Gufron warga Blimbing mengaku sudah mengetahui Kota Malang pada tahun ini memiliki hajat besar yakni menjadi tuan rumah penyelenggaraan Porprov Jatim. Namun demikian, Gufron mengaku belum merasakan nuansa spesial sebagai tuan rumah.
“Kebetulan saya tahu Porprov itu juga karena dibahas di grup WA, ada yang sempat share berita tentang Porprov. Tapi itu sudah lama, jadi saya kurang tahu lagi ya kapan jadinya Porprov. Apalagi lokasi (venue, red) mas, sama sekali tidak tahu saya,” ucap Gufron yang bekerja sebagai driver ojek online, ditemui di sekitar Balai Kota Malang.
Senada, Ismail salah satu pekerja kantoran yang ditemui di kawasan Stasiun Malang Kota Baru, juga belum merasakan nuansa Kota Malang sebagai tuan rumah event besar Porprov Jatim. Namun dirinya sudah mengetahui bahwa Porprov bakal digelar di Kota Malang.
“Mulai bulan kemarin itu saya sudah cari info Porprov di kelurahan, karena sebenarnya saya kan ada sampingan jualan minuman. Saya itu kepengen banget bisa jualan, mumpung acaranya besar. Cuma ini rasanya memang belum ada euforia sebagai tuan rumah,” kata Ismail.
Selain tiga orang tersebut, MPM juga mewawancara secara acak tujuh masyarakat umum lainnya di Kota Malang. Hasilnya, lima orang lainnya sudah mengetahui Porprov tapi tidak mengetahui kapan pelaksanaan Porprov dan mana saja venuenya, dan dua orang lainnya sudah mengetahui informasi Porprov termasuk Kota Malang menjadi tuan rumah Porprov dari sosial media.
Terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi menyampaikan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan sosialisasi masif melalui sosial media maupun media massa. Mestinya, dengan pengikut atau follower yang mencapai ratusan ribu, informasi bisa terus menyebar luas.
“Ini terus kami gaungkan ke segala penjuru, disamping kami juga sudah mulai melakukan penyiaran melalui media online hingga siaran radio. Kami memahami tentu tidak bisa langsung, tapi upaya ini terus kami galakkan agar masyarakat sampai lapisan bawah nanti bisa demam Porprov selama menjadi tuan rumah,” jelas Baihaqi.
Tidak hanya melalui media sosial maupun media massa, Baihaqi menyebut pihaknya juga mulai melakukan sosialisasi masif melalui media manual atau media di ruang terbuka. Misalnya seperti baliho, umbul-umbul, banner, reklame hingga billboard besar di sejumlah titik strategis.
“Untuk di kantor kantor pemerintahan, Pak Wali sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar seluruh kantor kelurahan, kecamatan, kantor OPD, memasang umbul-umbul dan banner Porprov, sekaligus meneruskan kepada masyarakat sampai lapisan bawah. Termasuk melalui perguruan tinggi, melalui sekolah-sekolah juga diinstruksikan untuk memasang banner Porprov,” sebut dia.
“SE sudah mulai beredar hari ini (kemarin), sehingga diharapkan makin masif setelah ini. Termasuk nanti di beberapa titik di sejumlah pintu tol nanti akan ada Billboard Porprov yang memuat Gubernur Jawa Timur dengan Wali Kota Malang untuk menyambut Porprov,” sambungnya.
Tidak hanya itu, sosialisasi juga terus digaungkan melalui event-event dengan massa yang banyak. Ia menyebut, salah satu contohnya seperti 21 Juni nanti akan ada event sepeda lipat yang diprediksi bakal menyedot ribuan masyarakat. Sebelumnya juga sudah ada beberapa event lari dan jalan sehat yang menarik puluhan ribu orang.
“Yang penting adalah Porprov ini bukan hanya gawenya Pemkot Malang saja, tapi juga gawenya masyarakat. Sehingga masyarakat sampai lapisan bawah juga harus aktif, ikut mendukung, sehingga sukses Porprov ini bisa dirasakan oleh masyarakat juga,” katanya.
Begitu juga di Kabupaten Malang. Gaungnya belum menggema. Bahkan di Kabupaten Malang banyak masyarakat yang belum tahu ada kegiatan tersebut.
“Tidak tahu kalau akan ada Porprov. Di sini (Kabupaten Malang) ya pelaksanaannya. Betul saya tidak tahu,’’ kata Afaika, warga Desa Ledoksari Kecamatan Tumpang. Dia mengatakan, bahwa selama ini tidak pernah mendengar informasi terkait Porprov IX Jatim tahun 2025 digelar di Malang Raya.
Ika begitu Afaika akrab dipanggil mengaku tahu Porprov. Yaitu ajang prestasi di bidang olahraga tingkat provinsi. Namun demikian, wanita yang kesehariannya menjual roti goreng di depan kantor Desa Tumpang ini tidak tahu pelaksanannya di Malang Raya.
Lantaran itu, Ika pun berharap Pemerintah Kabupaten Malang lebih gencar lagi mensosialisasikan Porprov IX Jatim tahun 2025. “Baliho-balihonya mungkin bisa dipasang secara masif. Kemudian, ada video-video menarik yang dibuat dan diupload di media sosial sebagai sarana sosialisasi. Sehingga masyarakat tahu,’’ tambah wanita berjilbab ini.
Dia pun tidak menampik, bahwa saat ini masih sepi dan kondisinya masih adem ayem.
Ucapan yang sama disampaikan Talitha Fawwaz. Siswa SMAN 1 Tumpang , ini tidak tahu Kabupaten Malang sebagai salah satu tuan rumah orprov IX Jatim tahun 2025. “Kalau Porprov dilaksanakan tahun ini saya tahu, karena di sekolah beberapakali disosialisasikan. Bahkan ada teman kami yang menjadi salah satu atlet Porprov. Tapi kalau Kabupaten Malang menjadi tuan rumah, saya tidak tahu,’’ katanya.
Senada disampaikan Anita Lanawati. Warga Desa Bunutwetan Kecamatan Pakis ini mengaku tidak tahu Kabupaten Malang menjadi tuan rumah. Itu karena tidak ada spanduk dan baliho terpasang. Sementara informasi di media sosial juga tidak pernah ada.
“Kalau di berita, Kota Malang yang jadi tuan rumah. Kami tidak tahu kalau Kabupaten Malang juga menjadi tuan rumah,’’ katanya.
Hal senada juga diungkapkan sejumlah warga lainnya di Kabupaten Malang. Sebab minim informasi dan sosialisasi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang M Hidayat langsung menepis. Sejauh ini, pihaknya terus melakukan koordinasi. Baik dengan Bupati Malang HM Sanusi maupun KONI Kabupaten Malang.
“Kami sudah all out. Saat ini persiapan sudah 90 persen. Baik venue, maupun persiapan pembukaan,’’ katanya.
Mantan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang ini menyebutkan, terkait sosialisasi pemkab Malang sudah memerintahkan seluruh Perangkat Daerah untuk memasang baliho, banner, dan umbul-umbul di seluruh kecamatan se Kabupaten Malang. Dia pun mengaku, sudah banyak umbul-umbul dan banner yang telah terpasang.
Dia mengatakan akan meningkatkan sosialisasi setelah ini. Terlebih menurut dia, kemarin juga ada rapat koordinasi persiapan Porprov IX Jatim tahun 2025. Rapat tersebut diikuti oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, Ketua KONI Jatim, Panitia Besar Porprov IX Jatim 2025, dan seluruh kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang. Serta ketua KONI dari Malang Raya.
“Tadi rapat secara teleconference, untuk persiapan penyelenggaraan. Termasuk persiapan pembukaan. Yang jelas tanggal 21 Juni 2025 nanti api Porprov diambil di Kabupaten Pamekasan. Kemudian dibawa ke Surabaya, diterima Gubernur Jatim di Grahadi. Sekaligus akan ada pesta rakyat disana,’’ kata Dayat sapaan akrab M Hidayat.
Kemudian 22 Juni 2025, api porprov dibawa ke Malang. Diterima Bupati Malang di Kecamatan Lawang. Selanjutnya api porprov diestafetkan ke kecamatan-kecamatan di Kabupaten Malang.
“Di Kabupaten Malang api porprov akan di arak selama tiga hari. Ada 13 kecamatan yang nanti akan dilewati. Setiap bermalam, ada pesta rakyat di sana,’’ tambahnya.
Dia menyebutkan tiga kecamatan yang menggelar Pesta Rakyat menyambut api Porprov ini masing-masing Kecamatan Tumpang, Kepanjen dan Karangploso.
“Nanti penutupan juga meriah. Akan dimeriahkan oleh Niken Salindry dan Gilga Sahid,’’ bebernya.
Jelang Porprov Jatim IX 2025 di Kota Batu juga belum bergaung. Hal itu ditunjukkan dengan minimnya sosialisasi terkait pelaksanaan Porprov Jatim IX 2025 di Kota Batu. Bahkan masih banyak masyarakat umum yang tidak mengetahui adanya perhelatan olahraga di tingkat provinsi tersebut.
Salah satunya Dodik Zakaria warga Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo. Sebagai masyarakat umum yang bekerja sebagai juru parkir di Alun-Alun Kota Batu dirinya tak mengerti kapan pelaksanaan Porprov, pun Kota Batu sebagai tuan rumah Porprov Jatim yang akan dilaksanakan bulan depan.
Hal senada juga disampaikan Diani, warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu. Sedikit berbeda, ia mengetahui bahwa Kota Batu akan jadi tuan rumah Porprov, tapi tak tahu kapan akan berlangsung.
“Yang saya tahu memang akan ada Porprov di Kota Batu. Itupun saya tahu dari baca berita saat launching beberapa waktu lalu di GOR Gajah Mada. Tapi kapan pelaksanaannya belum tahu,” bebernya.
Menurutnya agar masyarakat Kota Batu mengetahui dan menyambut Porprov dengan gegap gempita harus ada sosialisasi yang massif. Baik lewat media massa, media sosial, baliho hingga banner di jalan-jalan utama. Begitu juga dengan Ifan, remaja dari Kota Batu tak mengetahui kapan Porprov akan dilaksanakan. Bahkan remaja yang tak lepas dari media sosial ini juga tak pernah mendapat informasi mengenai Porprov yang akan digelar Kota Batu. (ian/ira/eri/van)