MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Masalah kesuburan, tidak hanya wanita yang disorot. Sebaliknya, pria juga perlu diperhatikan kesehatannya karena juga turut menentukan kesehatannya. Fenomena terbaru, ternyata cukup banyak pria yang mengalami masalah kesuburan.
Ahli Andrologi dr. Aucky Hinting Ph.D Sip.And (K) menyampaikan, satu dari tujuh orang di Indonesia atau sekitar 15 persen, bahkan ditengarai sudah mulai kesulitan hamil. Kondisi itu diyakini Aucky telah mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal itu terungkap dalam Seminar Awam Mengatasi Masalah Infertilitas yang digelar oleh RSIA Puri dan RSIA Ferina Surabaya, Minggu (25/8) di Hotel Savana.
“Kami belum punya angka statistik yang pasti, tapi jumlahnya itu meningkat. Kalau dibilang, karena sel telurnya, tapi sebetulnya, hampir separuh itu karena kelainan sperma atau laki lakinya. Selalu saja orang orang itu istrinya yang diperiksa dulu. Saya banyak sekali dapat pasien yang ternyata suaminya belum periksa dan ternyata ada yang sperma-nya itu nol,” ungkap Aucky
Ia membeberkan bahwa merokok menjadi penyebab utama yang menjadi salah satu gaya hidup yang tidak sehat. Selain itu, alkohol, kurang istirahat, celana dalam ketat, hingga tidak pernah olahraga juga merupakan bentuk gaya hidup yang tidak sehat dan mempengaruhi kesuburan. Termasuk, yang juga mempengaruhi adalah kegemukan atau obesitas. Ia pun mengimbau agar tiap pria agar rutin berjalan kaki atau olahraga.
“Makanya kami bilang, diet, olahraga, jangan banyak makan fastfood, spermanya menjadi baik. Itu juga banyak kejadian seperti itu. Usia di bawah 35 tahun masih ada kesempatan untuk meraih kesuburan. Namun jika di atas usia 35 tahun, butuh waktu untuk meningkatkan kesuburan,” sambung dia.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Purnomo Limanto Sp. Og. menambahkan, khusus untuk masalah ketidaksuburan pada wanita, menurut Purnomo saat ini kecenderungannya pada pembentukan sel telur. Hampir sama, masalah tersebut juga muncul dari overweight atau obesitas yang berpengaruh pada kelainan sel telur. Problem itu juga muncul karena gaya hidup yang tidak mendukung pada pola kesuburan.
Gaya hidup sehat dari ibu-ibu juga mempengaruhi untuk mengubah pola hidupnya. Sehingga mereka mengerti tentang gizi yang harus diasup terkait kesuburan. Dia berharap pemerintah juga lebih banyak memberi pengetahuan kepada masyarakat terutama kaum wanita terkait dengan gizi.
“Saat ini banyak penyakit kencing manis, jantung, itu problemnya dari pola makan, jika tidak diperhatikan otomatis juga menganggu sistem ovulasi, pematangan sel telur,” tuturnya.
Kesuburan wanita juga ada risiko keputihan yang dapat mempengaruhi infeksi pada saluran telur atau munculnya endometriosis. Endometriosis adalah gangguan pada jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar. Gaya hidup terutama asupan makanan bisa mempengaruhi endometriosis tersebut.
“Memakan buah dan dan sayuran yang terpapar pestisida bisa sebabkan endometriosis. Untuk itu, harus mencuci buah dan sayuran itu minimal enam kali. Setelah itu untuk diagnosa harus melakukan USG, laparoskopi, kemudian terapinya dengan obat,” pungkasnya. (ian/aim)