MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Go Cycling and Racing (GCR) kembali melakukan Official Ride, Minggu (30/6) pagi. Puluhan anggota GCR Malang ini melakoni gowes menuju Jedong, Wagir, Kabupaten Malang dengan titik start dan finish di Balai Kota Malang.
Pembina GCR Malang Erik Setyo Santoso menjelaskan, gowes bersama kali ini spesial karena sudah tiba saatnya untuk mengundi hadiah terbesar lagi. Yakni undian ibadah religi.
“Tiap bulan ada namanya Official Ride, semua member berkesempatan ikut. Khusus tiap enam bulan sekali ada hadiah terbesar yaitu undian umrah. Tujuannya kalau olahraga kan cari sehat, kami berharap kesehatan ini paripurna dengan sehat rohani. Jadi selain menjaga kesehatan secara fisik, juga semakin mengentalkan aspek religi masing masing,” jelas Erik kepada Malang Posco Media
Disampaikan Erik, komunitas GCR Malang sendiri juga cukup heterogen. Tidak hanya Islam, tapi juga Nasrani, Hindu atau Budha. Maka dari itu, hadiah ini sengaja diberi nama undian ibadah religi.
Namun kebetulan, pada kali ini anggota GCR Malang yang beruntung mendapatkan hadiah ini adalah Muhammad Yahya dan beragama Islam.
“Kami berharap selain menjaga kesehatan juga menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bisa saling mengingatkan, saling menjaga, memberikan nilai manfaat ke keluarga, lingkungan terdekat, masyarakatnya. Termasuk ketika bekerja bisa memberikan kontribusi yang bagus untuk lingkungan kerja,” harap Erik.
Erik menyebut, upaya mendorong terwujudnya kesehatan di GCR Malang ini juga selaras dengan yang tengah digemborkan oleh Pemerintah Kota Malang. Yakni mendorong masyarakat untuk berolahraga secara rutin, bisa berupa senam STMJ (Senam Tahes Mbois Jumat), Uklam tahes (jalan sehat), hingga Adapes Mbois (bersepeda) seperti yang rutin dilakukan GCR Malang.
Apabila masyarakatnya bisa sehat jasmani dan rohani, maka diharapkan bisa memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Selain itu, nantinya alokasi anggaran pemerintah untuk kesehatan yang selama ini banyak tersedot biaya klaim kesehatan masyarakat bisa makin diminimalkan.
“Kalau anggaran ini bisa diminimalkan, alokasi itu bisa dikontribusikan untuk sektor lain yang membutuhkan. Bisa membangun infrastruktur, pasar, peningkatan pendidikan,” tandasnya. (ian/jon)