.
Thursday, December 12, 2024

Gebyarkan Angan, Solusi Cegah Inflasi di Kota Wisata

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Gebyarkan Angan atau Gerakan Budidaya Perikanan di Lahan Pekarangan menjadi salah satu solusi Pemkot Batu untuk mengendalikan inflasi di Kota Wisata. Gebyarkan Angan ini telah dimulai di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bersama Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bumiaji dan Forkopimda berkesempatan untuk memanen hasil Gebyarkan Angan yang meliputi bawang merah varietas Batu Ijo dan ikan nila di Dusun Durek, Desa Giripurno pada Jumat (15/9) kemarin.

“Kegiatan ini sebagai bagian dari program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan mencegah inflasi di Kota Batu. Gebyarkan Angan juga bagian dari intervensi yang dilakukan oleh tim TPID ketika ada gejolak ekonomi,” ujar Aries kepada Malang Posco Media, Jumat (15/9).

Selain budidaya bawang merah, lanjut dia, program ini juga mencakup budidaya ikan nila dengan tujuan meningkatkan gizi masyarakat. Ada 3 kolam seluas 600m2 yang telah digunakan untuk budidaya ikan nila selama 6 bulan. “Ini juga sebagai langkah positif dalam memastikan ketersediaan sumber protein bagi warga Kota Batu. Kami ingin ke depan desa/kelurahan yang lainnya segera menindaklanjuti program Gebyarkan Angan. Tentunya dengan intervensi TPID Kota Batu,” bebernya.

Aries menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan ikhtiar untuk mendukung agar produksi komoditas yang diperlukan di Kota Batu, dalam hal ini bawang merah, bisa lebih tinggi lagi. Terlebih bawang merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.

Untuk itu, Aries Agung Paewai berharap dengan adanya kolaborasi TPID serta stakeholder lainnya, program ini bisa menjadi langkah bersama untuk mendorong pertumbuhan produksi bawang merah dan meningkatkan kesejahteraan petani dan kelompok tani. “Dengan kolaborasi yang baik ini, kita dapat meningkatkan produksinya dan petani serta kelompok taninya semakin sejahtera,” imbuhnya.

Sementara itu Heru Yulianto, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu meyampaikan bahwa berjalannya program Gebyarkan Angan berkat peran penting kelompok tani. “Kelompok tani adalah setengah dari penduduk Kota Batu. Jika kita tidak menjaganya, ini akan menjadi permasalahan. Sektor pertanian bisa menjadi keunggulan Kota Batu ini. Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan berkah dan rejeki bagi petani dan masyarakat setempat,” harap Heru.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sepanjang tahun 2023 sampai dengan bulan Juli, komoditas bawang merah merupakan salah satu dari 5 komoditas yang memiliki andil besar sebagai penyumbang inflasi selama 4 bulan.

Selain TPID, upaya menjaga ketahanan pangan juga didukung oleh Kementerian Pertanian dengan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti alat dan mesin pertanian (Alsintan). Diantaranya cultivator sebanyak 44 unit dan sprayer sebanyak 240 unit, yang diharapkan dapat membantu petani dalam proses budidaya bawang merah varietas Batu Ijo. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img