MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Hendak bersih-bersih plengsengan, warga di Jalan Puntodewo VI Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing geger penemuan tulang manusia, Selasa (19/8) pagi. Melihat dari pakaian yang dikenakan, lokasi penemuan hingga ciri-ciri tubuh kerangka tersebut, diperkirakan korban adalah Misnan, warga Jalan Kresna Kecamatan Polehan.
Saksi penemuan, Foury Abdurrahman Naufal Bariq, 27, mengatakan bahwa penemuan itu kali pertama saat ia hendak bersih-bersih plengsengan. Saat itu sekitar pukul 06.00 WIB, ia turun untuk membabat semak-semak, agar lahan tersebut bisa digunakan untuk menanam singkong.
“Sambil bersih-bersih, saya mengecek ke ujung lahan dekat sungai. Awalnya saya belum sadar kalau itu kerangka, karena yang ditemukan duluan celana jeans, dan saya kira ini ada orang buang celana,” ungkapnya di lokasi seusai evakuasi.
Saat dilihat lebih jeli, pemuda yang akrab disapa Ariq ini kaget begitu melihat tulang pinggul di pangkal celana. Setelah dipastikan bahwa itu kerangka manusia, ia langsung berlari melaporkan ke RT setempat.
“Memang rencananya plengsengannya mau kami manfaatkan untuk menanam singkong. Kebetulan kami di sini kepanjangan tangan dari lembaga amil zakat di pusat, untuk Malang. Jadi saya juga baru ini turun ke plengsengan. Setahu saya, biasanya tempat itu untuk anak-anak layangan sama beberapa orang buang sampah, tapi tidak ada yang menemukan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Muslim, mengatakan bahwa dari identifikasi di lokasi dan pakaian yang dikenakan korban, diketahui korban adalah Misnan. Seorang kakek yang tinggal tidak jauh dari kampungnya.
“Tadi ada keluarganya ke sini, bilang kalau dari celana dan baju yang dikenakan memang Kakek Misnan. Memang orangnya beberapa kali ke sungai, lewat lokasi (penemuan, red.) untuk mandi. Tapi informasi keluarganya sejak April 2025 lalu, itu hilang dan tidak pulang ke rumah,” jelasnya.
Misnan sendiri pernah hilang di tahun 2024, dan bisa ditemukan beberapa bulan setelahnya di Gondanglegi Kabupaten Malang. Hal ini lantaran Misnan kerap keluar rumah untuk berkeliling. Kepribadian yang diam, membuatnya jarang bertegus sapa dengan warga.
“Orangnya diam, dan jarang juga komunikasi sama warga. Tetapi kami menganggap normal tidak ada gangguan apapun. Cuman di rumah sendirian, tidak ada istri maupun anak, hanya keluarga kandung, kebetulan rumahnya tidak jauh,” terangnya.
Saat ini jenazah telah dievakuasi ke Kamar Jenazah Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSSA Malang, untuk dilakukan visum. Jenazah berhasil dinaikkan dan dibawa dengan mobil ambulans sekitar pukul 11.00 WIB. Dan pihak kepolisian dari Polsek Blimbing dan INAFIS Polresta Malang Kota juga telah melakukan pendalaman lebih lanjut. (rex/udi)