.
Friday, November 8, 2024

Gelar Konferensi Internasional Gandeng GFSRD

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Prodi PWK ITN Malang

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, menggelar Hybrid International Conference on Sustainable Rural Development. Konferensi internasional diselenggarakan secara hybrid, dengan pembicara dari India, Nigeria, Malaysia, juga dari PWK ITN Malang.

- Advertisement -

Diselenggarakan secara hybrid lewat zoom meeting, dan dipandu dari Auditorium Kampus 1 ITN Malang, beberapa hari yang lalu. Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE., mengatakan konferensi internasional merupakan hal yang sangat diharapkan. Hasil-hasil dari konferensi bisa digunakan untuk mengembangkan program studi, fakultas, dan ITN Malang secara umum.

Konferensi internasional juga memberikan kesempatan kepada ITN Malang untuk menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Global Forum for Sustainable Rural Development (GFSRD) India. MoU ditandatangani oleh Rektor ITN Malang dengan Dr. Jayanta Choudhury, Founder GFSRD India.

Kerjasama ini tidak lepas dari peran serta dosen PWK ITN Malang, Maria Christina Endarwati, ST, MIUEM, sebagai GFSRD Asia Pacific Country Director. “Kami berharap, bidang-bidang yang lain bisa menyelenggarakan hal yang sama. Bisa dengan bentuk komunitas, atau menyelenggarakan dalam bentuk yang berbeda,” imbuh rektor.

Meskipun dilaksanakan secara hybrid, namun konferensi internasional PWK diikuti secara langsung oleh puluhan partisipan dari mahasiswa, dan dosen PWK ITN Malang, serta tamu undangan.  Total peserta konferensi internasional berjumlah lebih dari 90 peserta dari beberapa negara.

Konferensi internasional mengusung 11 subtema. Salah satunya, climate change, rural management, community development, sustainable rural tourism, dan lain-lain.

Menurut Dr. Ir. Agustina Nurul Hidayati, MT, ketua pelaksana konferensi internasional mengatakan, konferensi internasional diikuti anggota dari GFSRD. Yang merupakan kumpulan dari beberapa perguruan tinggi yang konsen terhadap rural development.

GFSRD merupakan forum yang terdiri dari para pengambil keputusan yang berjuang untuk memajukan desa di Asia Pasifik. “Kelompok pengambil keputusan dari negara-negara di Asia Pasifik yang peduli terhadap pembangunan pedesaan. Mereka membangun komunitas-komunitas. GFSRD memiliki chapter di setiap negara,” kata Nurul.

Menurutnya ada dua kelompok di GFSRD India yang hadir pada konferensi tersebut. Yakni dua perguruan tinggi, NGO dan pemerintahan desa. Mereka mencari penyebab kegagalan, dan kesuksesan pengembangan pedesaan di negara-negara Asia Pasifik. Untuk itu sebelum kegiatan konferensi internasional rombongan dari India sempat diajak mengunjungi Desa Wisata Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Malang.

Harapan Nurul dengan adanya konferensi internasional, ITN Malang lebih dikenal di kancah internasional. MoU dengan GFSRD juga membuka peluang kerjasama bagi ITN Malang dengan perguruan tinggi dibawah naungan GFSRD India. Pada kesempatan tersebut utusan dari Mahatma Gandhi University berencana akan menjalin kerjasama dengan ITN Malang dalam waktu dekat ini. “Harapan serta targetnya, kami bisa bekerjasama dengan perguruan tinggi di bawah GFSRD India. Kerjasama bisa berupa exchange program, penelitian, dan lain-lain. Kerjasama ini memungkinkan prodi lain turut bergabung. Seperti FTI dengan teknologi tepat gunanya,” tandasnya. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img