Friday, February 21, 2025

Gelar Kuliah Tamu, Bahas Kesehatan Mental di Era Digital

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Magister Sains Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) Malang menggelar kuliah umum bertajuk You Only Need One (YONO) bertemakan Kesehatan Mental di Era Ekonomi Digital Rabu (19/2).

Kuliah tamu yang digelar di Gedung Widyaloka UB ini diikuti ratusan mahasiswa psikologi, dengan menghadirkan pembicara sosial entrepreneur dr. Gamal Albinsaid dan desain S2 Psikologi UB Cleoputri Yusainy, PhD.

-Advertisement- Pengumuman

Dekan Fisip UB, Prof. Anang Sujoko dalam sambutanya menyampaikan, kesehatan mental paling banyak dipengaruhi oleh kemudahan teknologi dalam hal ini seperti marketplace (belanja online). Beberapa platform belanja online saat ini memiliki kemudahan yang membuat gangguan psikolog bagi sebagian orang.

“Ketika berselancar di dunia digital akan dihadapi dengan beberapa iklan yang menggiurkan. Secara psikologis mengundang pemakainya mengakses tautan tersebut dan masuk di marketplace. Sehingga sering terjadi belanja yang memang belum dibutuhkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan tersebut sebagai bentuk langkah nyata dari FISIP UB agar masyarakat bisa mengidentifikasi antara keinginan dan kebutuhan. Sehingga tidak berdampak secara psikologis pribadi masing-masing. “Fitur belanja pay later dan kemudahan kartu kredit di marketplace sekarang menjadi pemicu kesehatan mental. Tujuan Kegiatan adalah untuk menyampaikan bahayanya seseorang ketika belum bisa  mengidentifikasi antara keinginan dan kebutuhan. Kalau mampu mengidentifikasi butuh, ya satu saja dalam berbelanja. Jangan terjebak pada aksi yang tidak sesuai kemampuan dan kemudahan platform digital,” imbuhnya.

Ketua Program Magister Sains Psikologi UB, Dr. Sumi Lestari S.Psi., M.Si. menambahkan bahwa kuliah umum ini merupakan agenda rutin dari Magister Sains Psikologi dengan menyajikan tema terkini agar mahasiswa aware dengan isu-isu kontemporer.

“Tema soal YONO ini dipilih untuk menggeser tagline You Only Life Once atau YOLO yang berdampak pada budaya hedon dan pembelian barang secara impulsif dengan alasan hidup hanya sekali,” ujarnya.

Ia menambahkan, konsep tersebut berdampak pada masyarakat yang akhirnya tidak mampu mengontrol keinginan untuk membeli suatu barang yang bukan kebutuhan, namun karena tergiur dengan apa yang sudah mereka lihat.

Selain itu, konsep YONO memiliki filosofi yang mampu mengatur keuangan serta mengontrol keinginan untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan. “Pembelian barang secara impulsif merupakan fenomena yang berpengaruh pada kesehatan mental seseorang, kuncinya kontrol diri supaya tidak selalu mengikuti keinginan,” pungkasnya. (hud/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img