MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional , Rumah Sakit Umum (RSU) Wajak Husada menggelar lomba mewarnai, Sabtu (23/7). Lomba mewarna untuk anak TK se Malang Raya ini digelar di Gedung Puguh Foundation RSU Wajak Husada.
Dalam sambutannya drh. Puguh Wiji Pamungkas selaku Founder dan Owner RSU Wajak Husada menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia yang dalam beberapa tahun kedepan akan menghadapi bonus demografi harus disambut dengan menyiapkan generasi yang berkualitas.
Khususnya menyangkut gizi anak, harus menjadi perhatian serius. Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, RSU Wajak Husada mengangkat isu stunting atau masalah gizi. Lantaran angka prevalensi stunting (Pendek dan Sangat Pendek) pada Anak masih tinggi.
“Angka prevalensi stunting di Indonesia yang masih tinggi menurut standar WHO, yakni diangka 24,4 persen menjadi pekerjaan rumah yang perlu dipikirkan bersama, karena salah satu indikator kemajuan bangsa adalah dari angka stunting yang terkendali,” ungkap Puguh mengawali sambutannya.
Prevalensi stunting pada anak di bawah 5 tahun (Balita) menjadi indikator untuk mengukur persentase anak balita yang tingginya dibawah ketinggian rata-rata penduduk acuan. Balita pengidap stunting memiliki tinggi badan lebih rendah atau pendek (kerdil) dibandingkan teman seusianya.
“Anak-anak kita harus tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, memiliki fisik dan badan yang bagus, serta terbiasa dengan budaya kompetisi, sehingga memiliki kecakapan menyambut persaingan yang semakin tinggi, anak-anak yang sekarang di usia TK, maka 10 tahun atau 20 tahun lagi akan menjadi tulang punggung dan penentu bagi kemajuan bangsa,” lanjut nya.
Melalui lomba mewarna ini, menurut Puguh merupakan sumbangsih RSU Wajak Husada pada tumbuh kembang anak-anak di Malang Raya. Lomba diikuti oleh 300 peserta, memperebutkan hadiah jutaan rupiah dan diikuti secara antusias oleh seluruh peserta. (bua/ggs)