MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sebagai madrasah yang melaksanakan Kurikulum Merdeka, MTs Almaarif 01 Singosari menggelar pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin, dengan tema Kearifan Lokal untuk kelas VII pada Selasa (22/11). Acara yang digelar di lapangan MTs Almaarif 01 Singosari sejak pagi hingga siang tersebut menuai kesuksesan.
Dalam sambutannya, Kepala MTs Almaarif 01 Singosari Dwi Retno Palupi, M.Pd menjelaskan, tujuan dilaksanakan pameran belajar ini adalah sebagai bentuk implementasi kurikulum merdeka, dengan tujuan untuk menyiapkan kecakapan para siswa yang berkarakter, berkewarganegaraan, berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan komunikasi.
“Alhamdulillah, hari ini kami bisa melaksanakan kegiatan program (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin dengan sukses. Kegiatan ini sebagai bentuk hasil dari proses belajar siswa- siswi kelas VII,” kata Dwi Retno Palupi.
Acara yang dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari H. Moh. Anas Noor, SH, M,H sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sejatinya sudah sejak dulu dilakukan oleh lembaga-lembaga yang dikelola oleh Nahdlatul Ulama’. “Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mengangkat potensi religius dan sejarah dalam rangka KEK Singosari. Sekaligus bisa meningkatkan penguatan akhlakul karimah agar terwujud generasi unggul,” imbuhnya.
Acara selanjutnya dimulai dengan fashion show Baju Adat Nusantara oleh siswa kelas VII. Ada delapan baju adat yang diperagakan, sesuai dengan jumlah kelasnya. Delapan baju adat Nusantara tersebut diantaranya, Baju Adat Bali, Aceh, Madura, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sebagai acara inti, para siswa menampilkan pameran belajar kearifan lokal, ada tujuh kelas yang tampil. Untuk kelas 7A menampilkan sholawat kontemporer, kelas 7B menyanyi Bungong Jeumpa dari Aceh, kelas 7C menampilkan monolog kisah Ken Arok dan Ken Dedes. Selanjutnya kelas 7D dengan nyanyian Cublek – cublek Suweng dan tari Rupo Kembyang, kelas 7E puisi dunia santri, kelas 7F tari Abyor, puisi serta paduan suara dan kelas 7G menampilkan Drama sejarah Singosari dan musikalisasi puisi “maaf” karya Muhammad Umar.
Tidak hanya itu saja, para siswa juga menampilkan hasil karya yang sesuai dengan tema, ada karya miniatur candi singosari, miniatur Masjid Bungkuk, mading 3D, kaligrafi, produk literasi dan batik. Acara diakhiri dengan bazar aneka makanan dan minuman tradisional yang dibuat para siswa kelas VII.
“Kegiatan ini sebagai wadah untuk menunjukan bakat siswa yang sesuai dengan kurikulum merdeka. Mereka akan melakukan observasi ke Pondok Pesantren Bungkuk maupun Pondok Pesantren yang ada di sekitar Singosari dan ke Candi Singosari. Hasil dari observasi tersebut nantinya akan digunakan untuk mengetahui bakat dan minat siswa,” ungkap Dewi Retno Palupi. (hud/udi)