MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ingin meningkatkan produktivitas tanaman pangan, namun terkendala proses penyuburan, menjadi persoalan Kelompok Wanita Tani Cemara Hijau Farm (KWT CHF) Kota Malang. Apalagi harga pupuk semakin tinggi, hingga berdampak menurunnya produktivitas tanaman pangan.
Untuk itu, Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang yang tergabung dalam MD Production dipimpin oleh Prof. Markus Diantoro memberikan solusi masalah KWT CHF tersebut. Solusi ini diwujudkan dengan melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan kompos. Digelar 18 Oktober lalu, dengan pemateri Moh. Hafidhuddin Karim dan dibantu oleh peserta MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
“Berdasarkan permasalahan tersebut tim memberikan pelatihan serta penyediaan alat untuk proses pembuatan pupuk organik seperti tong komposter dan mesin pencacah,” ujar Reza Akbar Pahlevi selaku asisten lapangan dari Dra. Chusnana Insjaf Yogihati, M.Si.
Pupuk organik merupakan hal penting dalam pertanian, terutama dalam membantu proses penyuburan tanaman. Pupuk organik dibedakan menjadi dua yaitu pupuk organik cair dan pupuk organik padat (kompos).
Proses pembuatan pupuk organik cair ini menggunakan metode anaerob, dengan memfermentasikan limbah-limbah organik dengan bantuan EM4. Untuk proses pembuatan pupuk organik padat (kompos), dilakukan dengan metode penimbunan limbah-limbah dedaunan yang dicacah menggunakan mesin pencacah, dan dicampurkan dengan larutan EM4 kemudian disimpan di dalam tong kompos selama satu bulan.
Sementara itu, pengabdian dari MD Production ini berlangsung dari tanggal 20 Mei sampai 5 November 2022. Pemberian pelatihan serta peralatan dalam proses pembuatan pupuk ini diharapkan memberikan dampak positif dengan meningkatnya produktivitas tanaman pangan bagi KWT CHF Kota Malang. (nda/adv/bua)