MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) menyelenggarakan santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Dewan Pembina dan Pengurus Yayasan Unisma beserta Rektor dan Wakil Rektor Unisma menyantuni puluhan anak yatim. Kegiatan ini digelar usai acara Rapat Terbuka Senat Universitas Islam Malang dalam rangka Dies Natalis ke-42 Tahun 2023, Senin (27/3) lalu.
Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Unisma Dr. H. Mochtar Data, M.Pd, menyampaikan bahwa santunan anak yatim menjadi simbol syukur atas pencapaian Unisma yang kini menjelma sebagai kampus besar. Ada sebanyak 42 anak yatim yang diundang. Jumlah itu sesuai dengan usia Unisma kini telah menginjak 42 tahun.
“Ini sebagai tanda syukur kita bersama. Meskipun sebenarnya santunan pada yatim ini seringkali kita laksanakan dan tidak terikat dengan acara Hari Ulang Tahun saja,” katanya saat sambutan.
Kegiatan ini diawali dengan istighosah dan doa bersama. Turut hadir dalam acara yang digelar di Gedung Bundar ini, keluarga para perintis dan pendiri Unisma. Mochtar Data juga menyampaikan terimakasih atas jasa besar keluarga mereka.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si mengatakan momentum dies natalis ke-42 menjadi spirit untuk menjadikan Unisma semakin hebat. Sesuai dengan milestone Unisma tahun 2023-2027, kampus ini bertransformasi menjadi entrepreneurial university.
Untuk menunjang program tersebut, Unisma akan membangun startup-startup baru bagi mahasiswa melalui organisasi entrepreneur generasi emas. Setiap program studi juga dimasukkan mata kuliah entrepreneur yang akan menjadi embrio dari startup yang akan dirintis. “Inilah upaya kami menuju kampus entrepreneur,” katanya saat ditemui Malang Posco Media di sela acara.
Pria asal Tuban ini menambahkan, program lain yang menjadi prioritas adalah internasionalisasi Unisma. Karena itu, di hari yang sama Unisma juga melaksanakan MoU membangun kerjasama dengan dunia industri asal Taiwan, Korea, dan Malaysia. “Ini dalam rangka Internasionalisasi Unisma. Sehingga peran dan eksistensi kami bukan hanya di nasional tetapi juga internasional,” tegasnya.
Beberapa sarana penunjang pendidikan juga terus dikembangkan. Seperti yang diketahui, Unisma kini sudah memiliki laboratorium Agrokomplek, yang ada di Karangploso dan Kebonagung. Sarana laboratorium tersebut menjadi tempat hilirisasi hasil-hasil riset. Yang sudah berhasil dikembangkan saat ini adalah obat-obatan, pupuk, minuman sari buah, dan sebagainya.
Dalam menghasilkan produk-produk tersebut dosen melibatkan mahasiswa. Termasuk dengan kemitraan dengan dunia industri dan dunia usaha. “Kami juga melibatkan alumni yang menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya memajukan Unisma,” tandasnya. (imm/bua)