MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Guna menjaga kesehatan dari sleuruh civitas akademika di lingkungan kampus, Dharma Wanita Pusat Universitas Brawijaya menggelar seminar kesehatan dengan tema ‘Mengenali dan Mewaspadai Penyakit Keganasan’. Kegaitan tersebut berlangsung di Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), Selasa (10/1) lalu. Materi seminar diberikan langsung oleh Dosen FK UB, Dr. dr. Shinta Oktya Wardhani,sp.PD-KHOM.
“Memahami dan mengenal penyakit degeneratif serta bagaimana upaya pencegahannya sangat penting untuk diketahui bersama. Penyakit ini jenisnya diantaranya adalah penyakit kanker,” ujar dr. Shinta di depan para ibu Dharwa Wanita UB.
Penyakit degeneratif merupakan suatu kondisi kesehatan yang mana menyebabkan jaringan atau organ tubuh semakin memburuk dari waktu ke waktu. Ia juga menunjukan survey dari Globocan yang menyatakan bahwa kanker payudara menduduki posisi pertama penyakit degenerative di Indonesia disusul dengan kanker leher. Kedu ajenis kanker tersebut banyak diidap oleh perempuan. Sedangkan untuk laki-laki kebanyakan adalah kanker paru-paru dan kanker prostat.
“Beberapa gejala yang muncul misalnya batuk dalam frekuensi yang cukup lama disertai dengan suara serak, batuk berdarah, sesak nafas, hilang nafsu makan, penurunan berat badan secara tidak jelas, hingga infeksi bronchitis yang tidak kunjung ada kesembuhan,” imbuhnya.
Menurut beberapa jurnal, kebanyakan penyakit kanker paru-paru yang diderita oleh laki-laki berasal dari mereka yang merokok dengan usia diatas 50 tahun. Selain itu juga ada beberapa faktor lain seperti faktor genetik, gaya hidup yang tidak sehat, virus hingga seringnya kontak dengan bahan-bahan kimia yang menyebabkan radiasi.
“Untuk penderita dari laki-laki kebanyakan memang mereka yang sudah memiliki usia diatas 50 tahun. Seperti kanker prostat misalnya. Pemicunya itu kebanyakan dari makanan instan, gaya hidup tidak sehat ada juga karena memang faktor genetik atau keturunan,” tutur dr. Shinta.
Ia juga menekankan bahwa untuk tindakan pencegahan yang paling simpel dan mudah adalah dengan menjaga pola dan gaya hidup sehat. Karena seiring dengan berkembang serta majunya zaman, banyak pola hidup tidak sehat yang dilakukan oleh masyarakat.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut juga bisa dengan melakukan pemeriksaan atau screening sebelum adanya keluhan atau gejala, terutama bagi yang sudah berusia diatas 50 tahun. Caranya adalah dengan menggunakan rontgen dada agar dapat dilihat kondisi dari paru-paru, jantung serta organ dan sel tubuh lainnya,” katanya.
Sedangkan untuk mereka yang berada di usia 50 tahun, dapat melakukan deteksi sejak dini ketika sudah muncul tanda- tanda, salah satunya berupa benjolan-benjolan yang dapat dirasakan.
“Untuk yang dibawah itu bisa melaksanakan pemeriksaan setelah adanya deteksi dini dengan ct scan thoraz. Ini fungsinya agar memudahkan untuk mengetahui apakah terdapat tanda-tanda yang mengarah ke kanker,” ujar dr. Shinta. (adm/bua)