Malang Posco Media, Malang – Tim Penggerak PKK Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, menggelar sosialisasi dan edukasi tentang kesehatan. Bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan Pusekesmas Pakis, TP PKK Desa Bunut Wetan melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Cikungunya. Sosialisasi digelar di SDN Bunut Wetan.
“Sosialisasi dan edukasi ini tidak hanya diberikan kepada siswa. Tapi juga orang tua atau wali murid sekolah tersebut,’’ kata Ketua TP PKK Desa Bunut Wetan Anik Puji Astutik.
Kepada Malang Posco Media, Anik mengatakan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan DBD ini penting dilakukan. Tujuannya untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, maupun cinkungunya.
Dia menyebutkan di Desa Bunut Wetan kasus DBD masuk KLB (Kejadian Luar Biasa). Itu karena ada yang meninggal dunia. “Ada satu yang meninggal dunia,’’ tambah Anik.
Secara keseluruhan Anik menyebutkan bahwa sampai dengan kemarin di Desa Bunut Wetan tercatat ada tujuh kasus demam berdarah dan dua kasus cikungunya.
“Harapannya jelas, dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini, tidak ada lagi masyarakat di Desa Bunut Wetan yang terkena DBD maupun Cikungunya,’’ ucap Anik.
Wanita berjilbab ini juga berharap, melalui sosialisasi dan edukasi yang dilakukan masyarakat lebih memahami dan berperan aktif dalam pengendalian dan kebersihan lingkungan.
Dalam sosialisasi itu juga Anik menekankan kepada warga untuk menggalakkan gerakan 3M plus. “3M yang dimaksud adalah, menutup, menguras dan mengubur genangan air. Plusnya adalah, dengan tidak menggantung pakaian kotor di kamar, selalu membersihkan korden, menggunakan lotion anti nyamuk dan lainnya,’’ ungkap Anik.
Bukan itu saja, Anik juga menekankan kepada para wali murid yang menjadi peserta sosialisasi agar sering menggunakan abate di bak mandi. Abate menurut Anik sangat efektif membunuh jentik nyamuk. “Jika nyamuk dewasa dapat dimusnahkan dengan voging, jentiknya dapat dimusnakan menggunakan abate. Tapi kalau tiidak mau menggunakan abate, bisa menguras bak mandi, minimal seminggu sekali,’’ tambah Anik.
Sementara itu, Anik juga mengatakan dalam sosialisasi kemarin pihaknya juga mengajak para wali murid untuk menggalakkan gerakan pola asuh sehat. Dengan tidak menunjukkan perilaku kekerasan terhadap anak dan orang tua wajib menunjukkan perilaku positif baik di dalam maupun di luar rumah.
“Ini sebagai upaya kami mencegah kasus bulying terhadap siswa yang saat marak terjadi,’’ ungkap Anik.(ira/jon)