MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mengisi waktu luang selama liburan semester tahun akademik 2022-2023, Pusat Tahfizh Qur’an (PTQ) Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya (UB) menggelar kegiatan Tahfizh Camp tahun 2022. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan mulai dari Minggu (25/12) tersebut merupakan kali kedua diselenggarakan yang bertempat di Masjid Raden Patah UB.
“Pada dasarnya kegiatan tahfizh camp ini menjadi wadah untuk setoran hafalan atau mengulang kembali hafalan dari teman-teman peserta. Jadi disini kami juga ada target bagi peserta, selama satu minggu ini minimal menambah satu juz hafalan baru dan murojaah sebanyak tiga juz,” ujar ketua pelaksana Tahfizh Camp Batch 2, Fatturahman Adzani kepada Malang Posco Media.
Kegiatan Tahfizh Camp tersebut dibuka untuk umum tanpa batasan usia. Sehingga peserta yang mengikuti tidak hanya dari mahasiswa, namun beberapa juga berasal dari jenjang sekolah menengah, bahkan juga masyarakat umum. Fatturahman mengatakan bahwa untuk tahun 2022 ini terdapat kurang lebih 43 peserta yang mengikuti camp selama sepekan.
“Mayoritas memang dari mahasiswa UB sendiri, namun juga ada dari luar UB, dan alhamdulillah dari total peserta yang ikut, insyallah sudah ada 70% yang mencapai target kita. Untuk yang lain juga tetap berusaha untuk dapat mencapai target yang diharapkan,” ungkapnya.
Selama satu minggu tersebut para peserta akan melaksanakan beberapa kegiatan mulai dari setoran hafalan setelah salat sunnah dan salat wajib, murojaah bersama hingga outbound. Kegiatan ini juga merupakan cara untuk mensyiarkan Al-Qur’an.
“Melalui acara ini, selain menjadi wadah bagi para penghafal, juga turut serta sebagai upaya untuk mensyiarkan sekaligus membumikan Al-Qur’an, khusunya di lingkungan masyarakat Universitas Brawijaya,” tutur mahasiswa jurusan Manajemen tersebut.
Ditambahkannya, melalui kegiatan tersebut mendapatkan tanggapan positif baik bagi peserta maupun lingkungan sekitar. Sehingga harapannya mampu memberikan dampak yang baik, khususnya bagi civitas akademika di lingkungan Universitas Brawijaya dan umumnya bagi Malang Raya.
“Selain kita ingin para peserta menjadi generasi Qur’ani, namun juga dapat menghafal Al-Qur’an dengan baik dan bisa mengamalkan untuk lingkungan sekitarnya. Itu harapan terbesar kami sebagai penyelenggara,” kata Fatturahman.
Melalui kegiatan Tahfizh Camp ini, Fatturahman berharap mampu memberikan pandangan yang positif bagi masyarakat sekitar. Sehingga dapat memotivasi mereka untuk senantiasa terus belajar dan membaca Al-Qur’an hingga dapat mengambil makna yang terkandung di dalamnya. (mp1/bua)