MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menggelar yudisium dengan konsep budaya. Kegiatan ini digelar di Gedung Graha Utama Lantai 2. Dihadiri oleh dosen serta mahasiswa dari Program Studi Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi.
Dekan FISIP Unitri, Dr. Agung Suprojo, S.Kom.,M.AP., mengatakan, FISIP sudah mematenkan konsep yudisium dengan pakaian adat. Sebagai perwujudan visi dari Unitri yakni kampus kerakyatan. “Setiap mahasiswa yang yudisium akan menggunakan pakaian adat dari daerah asalnya masing-masing,” ucap mantan Kabiro kemahasiswaan tersebut.
Agung melanjutkan, Unitri sebagai miniatur Indonesia. Dimana mahasiswanya bukan hanya dari Jawa Timur, melainkan juga dari luar pulau. “Ini sebagai penguatan nasionalisme dan jiwa persatuan Indonesia,” lanjutnya.
Mulai semester ini Yudisium FISIP Unitri akan dilaksanakan setiap bulan genap. Guna untuk memotivasi mahasiswa di semester akhir agar tidak merasa putus asa. Mereka akan semangat untuk mengejar target masa kelulusan. “Dua bulan sekali kita akan melaksanakan yudisium. Ini akan menjadi kepastian bagi mahasiswa, sehingga mereka bisa memplaning rencana lulus,” jelasnya.
Graha Utama lantai 2 merupakan gedung baru Unitri. Kali ini perdana digunakan Fisip untuk Menggelar yudisium dengan 22 lulusan mahasiswa yang menyandang gelar.
Pada momen yudisium kali ini juga, bertepatan dengan tanggal cantik yang mungkin akan sangat jarang ditemui pada tahun yang akan datang. Dengan jumlah mahasiswa yudisium sebanyak 22 mahasiswa di tanggal dengan angka yaitu 22.02.2022. Alias 22 Februari 2022.
Dalam sambutannya, Agung menuturkan, jika angka nol berarti kosong. Ia ingin mahasiswa bisa mengisi kekosongan waktunya. “Buanglah kekosongan fikiran dan isilah dengan pikiran yang penuh dengan gagasan untuk berkarya,” tuturnya.
Ia melanjutkan, arti angka dua adalah pengingat. “Maka ingatlah kedua orang tuanya agar segera berbakti kepadanya,” imbuhnya.
Pada kesempatan yudisium kali ini juga, dekan menyampaikan prestasi yang berhasil ditorehkan Fisip Unitri yang patut diapresiasi. Pertama, Fisip telah resmi bekerjasama dengan Dispendukcapil Kabupaten Pasuruan.
Kedua, Fisip sebagai pelopor terbentuknya desa Pancasila mandiri di Desa Jedong dan Desa Dalisodo Kecamatan Wagir. Desa itu akan diresmikan pada tanggal 22 Maret mendatang. Diresmikan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Pencapaian ketiga, yakni terwujudnya laboratorium lapang dan desa binaan. Yaitu di Kecamatan Ngajum, Kecamatan Pujiharjo, dan Kecamatan Tegalgondo.
Dan beberapa waktu lalu, Fisip juga telah mendirikan dan mengelola Unitri Tv yang diresmikan Yayasan Bina Patria Nusantara. “Sarana ini untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa di bidang digital. Dan pada bulan ini telah melakukan siaran terpadu,” ungkapnya. (mg1/imm)