spot_img
Wednesday, July 2, 2025
spot_img

Gelora Pancasila dalam Tari Grebeg Jawa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA–  Semangat anak-anak bangsa terhadap penghayatan  nilai Pancasila ditunjukkan oleh ratusan pelajar di Kota Malang dengan menampilkan Tari Grebeg Jawa memperingati Hari Lahir Pancasila. Tari Topeng Grebeg Jawa yang dipentaskan 111 pelajar SMPK Santa Maria 1 Malang ini ditampilkan dalam rangkaian Upacara Hari Lahir Pancasila yang digelar di Balai Kota Malang, Senin (2/6) kemarin.

Dengan kostum serba kuning, hitam dan merah, lalu dengan mengenakan topeng, persembahan tarian ini   sukses memukau para pejabat yang hadir pada kesempatan tersebut.

“Ini ada 111-an pelajar, dari kelas 8 dan beberapa dari kelas 7. Ini juga sekaligus merupakan penerapan dari P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) untuk ditampilkan saat Hari Lahir Pancasila,” terang Maya Vidia, Ketua Komite SMPK Santa Maria 1 Malang.

Tidak hanya menampilkan tarian, ratusan pelajar ini juga harus membuat sendiri topengnya, termasuk segala pernak-perniknya. Mulai dari pengecatan, pembuatan jamang, pernak pernik, sampai latihan menari, membutuhkan waktu sekitar dua bulan prosesnya.

Maya menjelaskan, tarian ini sengaja dipilih lantaran sesuai dengan kearifan lokal yang ada di Kota Malang sekaligus kental dengan nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya itu, dengan menari bersama, Maya menyebut banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh mereka.

“Tari Topeng Grebeg Jawa ini otomatis melatih kekompakan selama mementaskan tari tersebut. Harapan kami kedepan, dengan tarian seperti ini bisa lebih melestarikan tradisi berupa tari tradisonal  di Kota Malang, dan sekaligus memperkenalkan sekolah kepada masyarakat luas,” tambah dia.

Rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila di Balai Kota Malang dipimpin Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Usai upacara, Wahyu juga menekankan pentingnya nilai-nilai dan ideologi Pancasila, terutama bagi para anak muda sebagai penerus bangsa.

Sesuai dengan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045, salah satu poin penting yang harus terus digelorakan adalah penguatan ideologi Pancasila. Tanpa dasar ideologi yang kuat, Wahyu menyebut pembangunan bangsa yang disertai dengan kemajuan teknologi seperti saat ini bisa menjadi kehilangan arah.

“Kemajuan tanpa nilai, itu bisa berujung menjadi dehumanisasi. Maka dari itu, setiap kemajuan harus diiringi oleh nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial seperti yang ada pada Pancasila,” jelas dia.

Melalui peringatan Hari Lahir Pancasila, Wahyu mengingatkan bahwa hal tersebut merupakan momen tepat memperkuat identitas dan jati diri bangsa, terutama Kota Malang sebagai kota yang berkelas. Dengan segala perbedaan yang ada, ia mengingatkan agar tetap bersatu dengan menjunjung nilai Pancasila.

“Kalau kita sungguh ingin Indonesia Raya terwujud, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap jadi napas dalam setiap langkah pembangunan,” pungkasnya. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img