.
Friday, November 8, 2024

Gemar Fast Food, Usia Muda Rawan Hipertensi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Penelitian Prof. Dr.  Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS 

- Advertisement -

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Makanan cepat saji atau dikenal dengan fast food semakin berkembang pesat. Seiring dengan meningkatnya kegemaran masyarakat mengkonsumsi makanan ini. Sayangnya, kegemaran masyarakat mengkonsumsi makanan cepat saji tidak diimbangi dengan kesadaran mereka terhadap kondisi kesehatannya.

Lima tahun yang lalu masyarakat yang mengidap penyakit hipertensi dan diabetes rata-rata diatas usia 50 tahun. Namun di tahun ini telah dialami oleh generasi produktif. Mereka yang usia 30 bahkan kurang, sudah mengalami penyakit kronis tersebut.

Hal itu menjadi kajian penelitian Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS, dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB). Atas penelitiannya itu, Abdul Wahib Muhaimin mendapat gelar Guru Besar (Profesor).

Dia menyampaikan bahwa pertumbuhan makanan cepat saji di tengah masyarakat berkembang pesat. Sementara generasi milenial mempunyai karakteristik keinginan makan berlebihan dan lepas  kontrol.  Sehingga menimbulkan dampak negatif yaitu semakin banyaknya serangan jantung, stroke dan diabetes di kalangan usia muda. “Hal ini mengundang keprihatinannya untuk fokus pada pengembangan gagasan  ke depan tentang konsep Healthy Food Choice bagi Generasi Milenial,” katanya kepada media, Selasa (19/7) kemarin.

Disampaikannya, perilaku konsumen terhadap makanan milenial tidak hanya didasari oleh karakteristik konsumen dan lingkungannya. Tetapi juga psikologis konsumen dan proses pengambilan keputusan yang didasarkan kesadaran akan keinginan dan kebutuhan.

Keinginan, kesadaran dan kesehatan konsumen berhubungan erat dengan usia konsumen. Makin tinggi tingkat kesadaran berdampak terhadap kesehatan konsumen di masa mendatang.

Hal ini, kata dia, dapat dijelaskan pada Model Healthy Food Choice, bahwa kesadaran konsumen dapat menekan besarnya keinginan makan pada generasi muda dan selanjutnya mampu menciptakan keseimbangan input makanan dan output kesehatan secara berkelanjutan.

“Keunggulan model Healthy Food Choice  adalah memperkuat hubungan antara faktor psikologi konsumen dan efisiensi  input makanan dan  output kesehatan jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan kepuasan, kesehatan dan kesejahteraan konsumen makanan milenial secara berkesinambungan,” paparnya. 

Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS akan dikukuhkan sebagai profesor, Rabu (20/7) hari ini. Ia meraih gelar profesor di bidang Ilmu Manajemen Agribisnis. Abdul Wahib Muhaimin merupakan profesor ke-30 dari Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-168 di UB.

Dalam orasi ilmiahnya hari ini, Prof Wajib sapaan akrabnya, akan mengangkat judul  Mutu Keinginan dan Healthy Food Choice dalam Hubungannya dengan kepuasan dan Kesehatan Konsumen Makanan Milenial. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img