Malang Posco Media – Setelah gempa berkekuatan 5,1 Magnitudo mengguncang wilayah Laut Banda, Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar tetap tenang.
“Pusat gempa berada di laut dan tindak berpotensi tsunami. Setelah dilakukan pemodelan pemutakhiran gempa menjadi magnitudo 5,1 dari sebelumnya magnitudo 5,0,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Palu Sujabar melalui keterangan tertulisnya di Palu.
Gempa dengan kejadian episenter pada koordinat 2,41° LS; 122,69° BT di wilayah Laut Banda, berjarak sekitar 93 kilometer arah Timur Laut Kabupaten Morowali, dan berkedalaman 10 kilometer.
Jenis gempa ini dikategorikan sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Sula. Berdasarkan analisis mekanisme sumber, gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip).
“Peristiwa ini terjadi pada Pukul 17.47 WIB yang dipicu aktivitas sesar lokal,” ujarnya.
Gempa ini telah dirasakan di wilayah Bahodopi dan Bungku Kabupaten Morowali dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seperti truk berlalu.
BMKG mencatat adanya dua kali gempa susulan dengan magnitudo 3,0 dan magnitudo 3,4. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat peristiwa tersebut.
“Sejauh ini kami belum menerima laporan kerusakan dari dampak gempa,” katanya.
Atas peristiwa ini, BMKG mengimbau masyarakat setempat tetap tenang dan tidak panik, namun tetap waspada gempa susulan.
Ia juga meminta masyarakat memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Selain itu, untuk sementara menghindari bangunan tinggi dan benda-benda lain yang berpotensi membahayakan keselamatan jiwa.
“Masyarakat jangan terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal resmi, maupun imbauan pemerintah setempat,” demikian Sujabar.(ntr/mpm)