MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Upaya pemenuhan ketahanan dan swasembada pangan terus digenjot melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM). Di Kota Malang, kegiatan ini akan digelar sebanyak 16 kali lagi pada September. Hingga akhir tahun, diproyeksikan jumlahnya bisa mencapai 60 kali penyelenggaraan.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan pelaksanaan GPM tidak hanya terpusat di pasar atau kantor kecamatan, melainkan juga menyasar kawasan pinggiran kota. Hal itu disampaikannya saat meninjau GPM di Kantor Kecamatan Kedungkandang, Selasa (23/9) kemarin.
“Masyarakat di kota Metropolitan seperti Malang dan Surabaya, untuk beras SPHP di perkotaan tidak begitu banyak, mereka memilih premium. Tapi saya yakin, di kawasan pinggiran kota, beras SPHP masih sangat diperlukan. Untuk GPM ini kami akan mendekati kepada masyarakat yang memang membutuhkan. Jadi tidak hanya di kecamatan, di pasar, tetapi pada titik tertentu yang masyarakat benar-benar membutuhkan beras SPHP,” ungkap Wahyu.
Untuk mensukseskannya, ia sudah meminta Dispangtan Kota Malang, Camat dan Lurah untuk melakukan pendataan titik wilayah pinggiran yang membutuhkan beras murah SPHP. Wahyu menengarai, selama ini masyarakat di pinggiran kota belum banyak mendapatkan beras murah itu karena lokasi menuju kota yang cukup jauh.
“Kadangkala tidak tahu kalau ada GPM, kadang butuh waktu atau ongkos untuk mengakses lokasi GPM. Maka kami mencari pola untuk lebih mendekati masyarakat yang memang membutuhkan masyarakat. Kalau dari segi stok, ketersediaan beras SPHP aman,” tegas dia.
Berdasarkan laporan, ketersediaan beras SPHP sedikitnya masih ada sekitar 1.050 ton. Jumlah itu diprediksi aman hingga Desember nanti. Beras SPHP yang selama ini telah dijual murah di pasaran, dijual lebih murah lagi di tiap GPM. Dari normalnya Rp 12.500 per kilogram, di GPM dijual hanya Rp 11.500 per kilogram.
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi menyampaikan, dalam tiap GPM, pihaknya menggelontor beras SPHP hingga mencapai 3 ton. Seperti GPM di Kantor Kecamatan Kedungkandang kemarin, selain 3 ton beras SPHP, juga ada beragam komoditas lain.
“Yaitu seperti beras jenis lain sebanyak 5,2 ton, minyak goreng sekitar 2.074 liter, gula 796 kilogram, telur 250 kilogram, tepung 3.250 kilogram, garam 150 kilogram dan kecap 26 liter dari Bulog dan Perumda Tunas. Lali dari Gapoktan Sumber Rejeki Merjosari ada tomat 80-90 kilogram, cabai kecil 5 kilogram, cabai besar 10 kilogram,” rinci Slamet.
Distribusi beras SPHP murah, selain di GPM, kini juga tersedia di tingkat Koramil yang ada di Kota Malang. Dengan adanya tambahan lokasi itu, diproyeksi pasokan beras SPHP bisa mencapai 40 ribu ton.
“Untuk GPM nanti sampai Desember, momen Natal dan Tahun Baru. Kami tambah sampai 50 atau 60 kali, karena jumlah kelurahan di Kota Malang ada 57 kelurahan. Jadi saran dari pak Wali, agar dilaksanakan di setiap kelurahan,” pungkas dia. (ian/aim)