spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

SMK Terpadu Al-Ishlahiyah Singosari

Gerak Cepat Terapkan IKM

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMK Terpadu Al-Ishlahiyah Singosari menggelar workshop Sosialisasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka dan Program SMK Pusat Keunggulan, Sabtu (10/9). Workshop tersebut dihadiri Kepala Seksi SMK Wilayah Kabupaten Malang, Hastini Ratna Dewi, M.Pd.

Selain mensosialisasikan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Hastini Ratna juga menjadi narasumber untuk Penguatan Kelembagaan SMK Pusat Keunggulan SMK Terpadu Al-Ishlahiyah Singosari. Karena tahun 2022 ini, sekolah ini terpilih menjadi SMK Pusat Keunggulan.

“Para guru dan siswa harus bersyukur dan bangga karena SMK Terpadu Al-Ishlahiyah menjadi SMK Pusat Keunggulan di Indonesia. Karena hanya ratusan saja yang terpilih untuk menjadi SMK PK,” terang Hastini Ratna.

Sekolah yang terpilih dalam program SMK Pusat Keunggulan tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi rujukan, serta melakukan pengimbasan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kinerja SMK di sekitarnya. “Untuk mencapai visi tersebut, keselarasan antara SMK Pusat Keunggulan dengan dunia kerja tidak hanya diwujudkan melalui MoU saja, tetapi harus berlangsung secara mendalam dan menyeluruh,” imbuhnya.

Kepala SMK Terpadu Al-Ishlahiyah Singosari M. Nashrulloh, M.Pd, berharap setelah adanya sosialisasi ini, para guru bergerak cepat menerapkan IKM kepada seluruh siswa. Mengingat, dalam kurikulum merdeka terdapat P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Dengan begitu para siswa bisa menentukan bakat atau potensinya dalam kegiatan belajar yang sesuai dengan kurikulum merdeka.”Kami terus bersosialisasi kepada guru, karena IKM adalah sesuatu yang baru, jika tidak terus disosialisasikan akan menimbulkan kebingungan” katanya.

M. Nashrulloh juga menjelaskan, dengan Kurikulum Merdeka ini guru memiliki keleluasaan dalam menentukan format pembelajaran, mulai cara mengajar, materi esensial, serta pengalaman yang ingin diajarkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Kurikulum Merdeka ini juga memberikan ruang yang lebih terbuka kepada siswa untuk mengeksplor potensi pada setiap individu. Apabila konteksnya adalah SMK PK, maka kurikulum yang disusun menyesuaikan bidang keahlian. Jika yang dibutuhkan adalah sinkronisasi dengan dunia usaha, maka kurikulumnya harus menyesuaikan dengan kebutuhan industri. ‘’Dengan begitu, siswa yang lulus benar-benar sudah siap dihadapkan dengan dunia kerja” terang M. Nasrulloh. (hud/lgn)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img