MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam rangka menekan fluktuasi harga bahan pokok, Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM kini menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) kepada masyarakat se Kota Malang. Selain merupakan respons atas terjadinya gejolak harga pangan akibat situasi ekonomi global serta ancaman perubahan iklim yang mempengaruhi stok pangan nasional, GPM ini juga upaya dari pemerintah dalam pengendalian ekonomi melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan.
GPM ini menggandeng berbagai pihak seperti Bank Indonesia, Bulog Cabang Malang, Perumda Tunas Malang dan Prima Food. Sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, daging ayam, telur ayam dan sebagainya ini dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar.
“Apalagi konsumsi masyarakat di bulan Ramadan ini semakin meningkat. Oleh karena itu, kami harapkan harga pasar tidak ikut meningkat. Tetapi karena kenaikan itu pasti ada, maka kami laksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah agar masyarakat daya belinya tetap ada dan kebutuhan konsumsinya terpenuhi,” terang Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, saat mengunjungi GPM di Kelurahan Tlogomas Selasa (19/3) kemarin.
Dalam pelaksanaan kegiatan GPM ini, rata rata dialokasikan puluhan ton beras, ratusan liter minyak goreng, ratusan kilogram gula dan ratusan kilogram telur dan daging ayam. Di Kelurahan Tlogomas kemarin, dialokasikan sebanyak 5 ton beras, 240 liter minyak goreng, 200 kilogram gula, 100 kilogram telur dan 100 kilogram daging ayam.
Sedangkan di Kelurahan Kasin dan Kelurahan Purwantoro pada Kamis kemarin, digelontor 6 ton beras, 1.260 liter minyak goreng, gula 200 kilogram, dan telur 100 kilogram. Sedangkan di Kelurahan Tanjungrejo dan Kelurahan Polehan 11,2 ton beras, 720 liter minyak goreng, 69 kilogram gula dan 500 kilogram bawang merah.
“Di sini telur hanya dijual seharga Rp 29 ribu per kilogram. Kemudian (daging) ayam segar itu seharga Rp 31 ribu per kilogram. Kemudian beras SPHP itu kami jual Rp 51 ribu per 5 kilogram. Minyak goreng juga lebih murah di GPM. Ini kan bukan hanya sekali, harapannya memang bisa menekan harga,” sebut Wahyu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan Gerakan Pangan Murah (GPM) ini sebenarnya merupakan program nasional. Nantinya setiap kecamatan akan dilaksanakan GPM dengan lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.
“Tujuannya yakni dalam rangka menyediakan bahan pokok yang pada saat menjelang Hari Raya dan momen bulan Ramadan ini, karena relatif harganya semakin meningkat. Karena memang kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat,” jelas Slamet.
Tidak berhenti disitu, penyediaan sembako murah seperti di GPM ini dikatakan Slamet akan terus berlanjut hingga sepanjang bulan Ramadan.
“Rencananya GPM ini sampai 2 April, tapi nanti kami rencanakan berlanjut lagi sampai menjelang hari raya. Jadi ini sepanjang Ramadan, setiap hari di semua kecamatan. Karena memang kami menyediakan bahan bahan pokok yang menjadi kebutuhan tiap bulan Ramadan dan Lebaran. Ini lebih ke tujuan untuk menekan harga,” beber Slamet.
Khusus untuk Gerakan Pangan Murah ini, Slamet menyebut ada batasan yang diberlakukan bagi masyarakat yang ingin membeli. Tujuannya agar tiap masyarakat bisa terjangkau daya belinya.
“Target sasaran untuk seluruh masyarakat Kota Malang. Untuk satu orang kami batasi hanya bisa membeli 10 kilogram. Mekanismenya di saat mulai pengantrean, itu sudah didata sesuai KTP yang dibawa,” tutupnya. (ian)