Serap Aspirasi Anggota DPRD Kota Malang Tahun 2024
MALANG POSCO MEDIA – Warga ramai-ramai mengeluhkan berbagai persoalan yang selama ini terjadi di Sukun. Mereka berharap segera teratasi.
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Muhammad Anas Muttaqin, S.Psi, M.Si langsung gerak cepat (gercep) menanggapi. Itu terungkap saat Anas menggelar dialog dengan warga di dapilnya Sukun dalam rangka masa reses.
Dialog diadakan Jumat (6/12) malam di Gedung Serbaguna Tirtasari Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sukun Kota Malang.
Permasalahan-permasalahan infrastruktur yang dianggap klasik ini akan menjadi perhatian serius Anas untuk segera ditindaklanjuti. Terutama pada komisi yang dibidanginya di Komisi C. Politisi PKB ini menyampaikan warga menginginkam solusi yang komprehensif.
“Jadi banyak persoalan infrastruktur yang muncul. Warga meminta solusi kecamatan di perempatan Klayatan. Memang ini dari dulu sudah jadi keluhan masyarakat. Dan ini akan jadi catatan khusus kami di dewan khususnya di bidang kami di Komisi C. Mitra perangkat daerah akan kami dorong untuk diskusi solusinya,” papar Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Malang itu.
Anas mengungkapkan bahwa wilayah Kecamatan Sukun belum terbebas dari masalah banjir. Warga di Kelurahan Tanjungrejo contohnya menjadi warga yang mengalami dampak banjir di kawasan pemukiman. Karena banyak pemukiman berada dekat aliran sungai, Anas menilai masalah perlu dikaji lebih dalam hingga membedah kembali Masterplan Drainase yang dimiliki Kota Malang.
Karena selain di kawasan Kelurahan Tanjungrejo, kawasan Bandulan pun memiliki titik banjir yang kerap muncul jika musim penghujan seperti saat ini.
Anggota DPRD Kota Malang peraih suara terbanyak saat Pileg Februari lalu ini mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas drainase hingga gerakan normalisasi saluran drainase akan kembali dikuatkan.
“Banjir dan macet secara itensif akan menjadi fokus kami di Komisi C. Kami punya mitra yang langsung mengurusi ini, wilayah wilayah di Kecamatan Sukun yang tadi warga laporkan soal macet dan banjir bisa jadi prioritas ditangani di 2025,” tegas Anas.
Tidak hanya banjir dan macet, warga juga menyampaikan aspirasi mengenai fasilitasi di bidang pendidikan. Salah satu warga menyampaikan agar Pemkot Malang bisa mengupayakan penambahan sekolah negeri jenjang SD hingga SMP di Kecamatan Sukun. Karena hal ini berkaitan dengan sistem zonasi, warga menganggap jarak sekolah masih terlalu jauh dengan pemukiman di Kecamatan Sukun. (ica/van)