MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penyakit menular Mumps atau lebih dikenal Gondongan di Kota Malang menjadi perhatian tersendiri bagi Dinas Kesehatan Kota Malang. Sebab, seperti yang diberitakan sebelumnya, per September kemarin, ada sebanyak 340 kasus gondongan yang terjadi Kota Malang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan pihaknya kini intensif melakukan sosialisasi terkait pencegahan gondongan. Tidak terkecuali ke sekolah-sekolah.
“Kalau di wilayah, teman-teman sudah melakukan itu di lima kecamatan. Sosialisasi langsung dan tidak langsung. Tahun ajaran baru kemarin pun saat skrining sudah sosialisasi. Tidak hanya gondongan tapi juga skrining lain misalnya skrining Hb,” urai Husnul kepada Malang Posco Media, Kamis (24/10) kemarin.
Dikatakan Husnul, kasus gondongan di Kota Malang menyerang semua usia, mulai anak-anak, dewasa hingga orang tua. Tren peningkatan kasus mulai terjadi selama beberapa waktu terakhir namun ia belum bisa memastikan apakah peningkatannya signifikan atau tidak. Namun berdasarkan adanya banyak laporan yang masuk, hal ini jadi perhatian khusus. Sehingga masyarakat perlu memahami bagaimana penularan dan pencegahannya.
“Ini penyakit menular disebabkan virus. Di awal virus masuk, belum ada gejala atau masa inkubasi, virus itu sudah ada dalam tubuh dan kita tidak tahu. Jadi ketika berkomunikasi, berkumpul di komunitas, ini menjadi faktor penularan lewat udara. Karena masuknya virus itu juga lewat saluran pencernaan, juga lewat barang yang terkontaminasi pasien gondongan,” jelas dia.
Meski terjadi tren peningkatan kasus gondongan, Husnul memastikan hingga sampai saat ini belum ada wilayah atau lokasi yang memberlakukan lockdown atau pembatasan seperti yang diberlakukan di daerah lain. Husnul menegaskan, selama ini tiap faskes telah sepenuhnya siap melakukan penanganan gondongan.
“Insya Allah faskes siap semua, mulai faskes pertama, itu ada 16 Puskesmas, lalu 33 Pustu (Puskesmas Pembantu), 100 klinik lebih dan 27 rumah sakit, itu siap semua. Gondongan itu juga ada grade-nya, apakah masih gejala, sudah ada tanda tanda, sudah ada tindaklanjutnya apa belum, itu insya Allah semua faskes siap,” tandasnya. (ian/aim)