MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang terus melakukan persiapan menjelang Porprov 2025 mendatang. Sejumlah sarana prasarana olahraga telah direvitalisasi. Namun sebagian lainnya masih ada beberapa yang belum direvitalisasi.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Baihaqi menyampaikan salah satu sarana prasaran yang akan segera disiapkan untuk revitalisasi lagi yakni GOR Ken Arok. Yaitu meliputi penambahan sarana olahraga baru di lokasi tersebut.
“Untuk GOR Ken Arok, segera ada pembangunan pagar, sama penerangan PJU-nya. Kemudian pembangunan dua lapangan bola voli pantai, panjat tebing, termasuk pembersihan dan pengecatan yang belum selesai,” terang Baihaqi kepada Malang Posco Media, Jumat (15/3).
Untuk besaran nilai revitalisasi itu Baihaqi masih belum bisa memastikan. Sebab revitalisasi kali ini memang lebih kompleks untuk persiapan Porprov 2025. Yang pasti, ditargetkan tahun ini sarana prasarana yang dibutuhkan untuk Porprov 2025 itu bisa terselesaikan.
Disamping GOR Ken Arok, Baihaqi menyebut pihaknya kini tengah berupaya untuk mengajukan perbaikan Stadion Gajayana kepada pemerintah pusat. Menurut Baihaqi, perbaikan di Stadion Gajayana ini penting sebab, salah satu cabang olahraga juga sangat membutuhkan untuk latihan.
“Lintasan atletik Gayajana itu sangat vital. Karena cabor perlombaan atletik kan banyak sekali nomor pertandingannya. Sementara yang punya kami kan belum layak. Nah itu prioritas kita yang utama harus dibenahi. Yang paling urgent stadion Gajayana itu,” tambahnya.
Terlepas dari itu, Baihaqi juga menyebut pihaknya kini tengah mematangkan kepastian hitungan kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan Porprov 2025 nanti. Saat ini dikatakan Baihaqi sudah dalam tahap verifikasi dan dalam waktu dekat akan diketahui berapa kepastian anggaran untuk Porprov 2025.
“Selanjutnya akan kami sampaikan kepada Pak Wali untuk dibahas dengan TAPD maupun DPRD. Butuh biaya pemeliharaan dimana saja, kemudian nanti pada saat pelaksaan juga harus memakai APBD, tidak hanya dari provinsi saja,” sebut dia.
“Kemudian termasuk nanti sharing pendanaannya nanti seperti apa. Berapa yang ditanggung provinsi berapa yang ditanggung oleh Malang Raya. Ini masih rapat rapat terus,” tandasnya. (ian/aim)