MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Komunitas Sabers Pungli atau sapu bersih sampah nyemplung kali terus menggencarkan gerakan untuk memilah sampah dari rumah. Gerakan mengajak masyarakat untuk sadar memilah sampah dari rumah tersebut diawali dengan Grebek TPS di tingkat desa/ kelurahan.
Aktivis Sabers Pungli Doddy Eko W mengatakan bahwa Grebek TPS di tingkat desa/ kelurahan mulai dilakukan pada Jumat (11/8) di TPS Sisir Kecamatan Batu Kota Batu. Dalam praktiknya kegiatan tersebut diikuti sekitar 30 ibu-ibu bank sampah di Kelurahan Sisir.
“TPS Sisir menjadi langkah awal untuk gerakan Grebek TPS akhir pekan lalu. Dalam praktiknya kami mengawali dengan sosialisasi di Balai RW 06 dan dilanjutkan praktik pilah sampah di TPS Sisir,” ujar Doddy kepada Malang Posco Media, Minggu (13/8) kemarin.
Lebih lanjut, dalam praktik pilah sampah terbagi menjadi tiga. Yakni organik, anorganik (daur ulang) dan residu. Namun pelaksanaannya menjadi lambat karena masih banyak yang belum memahami tentang jenis sampah.
“Alhasil kegiatan kemarin menjadi edukasi tentang jenis sampah terpilah. Dengan begitu kami berharap 30an Ibu-Ibu tersebut bisa melakukan pilah dan olah sampah dari rumah, memberi contoh dan mengajak tetangga sekitarnya untuk pilah dan olah sampah secara mandiri,” ungkapnya.
Dari hasil memilah satu gerobak sampah tercampur, puluhan ibu-ibu tersebut mampu memilah sampah organik/ daur ulang: 6,5 kg, organik: 20 kg dan Residu: 11 kg. Diketahui bahwa sampah organik bisa diolah dikomposter komunal dan sampah daur ulang bisa dijual di bank sampah.
“Sedangkan untuk sampah residu bisa dikirim ke TPA untuk bisa dimusnahkan. Dari berat sampah residu seberat 11 kg artinya sampah residu sekitar 29 persen dari total sampah awal yang dibuang ke TPA atau mempu mengurangi pengiriman sampah hingg 70 persen ke TPA Tlekung,” bebernya.
Dengan praktik tersebut, pihaknya menyimpulkan bahwa proses pilah dan olah tersebut dilakukan di rumah dan komunal (RT/RW) akan memudahkan proses pengolahan di TPA. Selain itu juga mampu mengurangi beban sampah yang dikirim ke TPA Tlekung.
“Grebek TPS ini akan rutin kami galakkan setiap Selasa dan Kamis. Dengan menyasar TPS di tingkat desa/ kelurahan dan juga instansi pemerintah hingga swasta,” paparnya.
Melalui Grebek TPS itu pihaknya bertujuan untuk mendorong gerakan pilah dan olah sampah dari rumah agar menjadi kebiasaan baru masyarakat Kota Batu. Agar pengurangan sampah ke TPA Tlekung berkurang, Sabers Pungli juga mendorong pemerintah bisa melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan.
“Terutama di TPS Sisir yang selama ini menyumbang sekitar 60 persen sampah di Kecamatan Batu. Sedangkan sampah dari seluruh Kecamatan Batu sendiri juga menyumbang 60 persen sampah ke TPA Tlekung dari total 120 ton sampah yang masuk dari tiga Kecamatan per harinya,” pungkasnya. (eri/lim)