Malang Posco Media, Sidoarjo – Gubernur Jatim Khofifah Indah Parawansa dan Wagub Emil Dardak mendatangi langsung keluarga korban ambruknya bangunan musala di Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (1/10) kemarin. Mereka pun mendapatkan sambatan dari para keluarga korban, yang meminta bantuan Pemprov Jatim yang ingin segera mendapatkan kabar dari anak-anaknya yang masih berjuang di bawah puing-puing reruntuhan.
Khofifah bahkan nyaris tak bisa berhenti menunjukkan kesedihannya. Apalagi ketika dia harus mendatangi ibu-ibu, disambati dan meminta bantuan evakuasi.
Sekalipun dia tahu, evakuasi itu tidak akan mudah. Namun, perlahan dia menjelaskan bagaimana proses evakuasi yang tujuannya pun menyelamatkan korban, utamanya dalam keadaan selamat.
“Prioritas utama adalah keselamatan dan evakuasi korban. Namun dukungan moril juga terus kita berikan kepada keluarga yang menunggu,” kata Khofifah, Rabu (1/10) kemarin.
Dia mengatakan, upaya evakuasi sempat menghadapi tantangan. Yakni kondisi reruntuhan yang semakin parah karena sempat terkena gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Sumenep pada Selasa (30/9) malam. Namun demikian, tim Gabungan SAR tetap melanjutkan operasi dengan standar keamanan ketat.
“Mereka adalah personel bersertifikat internasional. Jadi kita harus percaya bahwa proses penyelamatan berjalan sesuai prosedur terbaik,” tegas dia.
Selain memfokuskan diri pada evakuasi, Pemprov Jatim juga menyiapkan dapur umum untuk keluarga korban dan relawan, layanan psikososial, serta fasilitas kesehatan. Seluruh rumah sakit di Sidoarjo pun telah disiagakan, dengan biaya perawatan korban ditanggung pemerintah.
Sementara itu, Wagub Emil Dardak terpantau di lokasi hingga petang. Dia juga mendampingi Mensos Saifullah Yusuf. Ketika menemui keluarga korban, dengan sangat hati-hati dia menenangkan keluarga korban.
“Kita akan berusaha semaksimal mungkin. Dengan kondisi yang sulit, nanti akan kita lihat, kemungkinan seperti apa untuk melihat korban dalam evakuasi,” katanya kepada salah satu warga.
Dia bahkan menyebutkan, bila misi pencarian korban bisa saja menggunakan kamera atau CCTV. “Di area yang sempit, kalau memungkinkan kita gunakan kamera untuk masuk, melihat bagaimana keadaan di dalam dan korban,” tambahnya.
Suami dari Arumi Bachsin ini pun kerap mengupdate langsung ke keluarga korban ketika ada yang bisa dievakuasi. Salah satunya Haikal. “Tadi korban sudah berhasil dievakuasi, dia juga sudah mendapatkan tindakan medis,” katanya kepada beberapa korban. (ley/jon)