.
Thursday, December 12, 2024

Gubernur Khofifah: Pakailah Produk-produk Dalam Negeri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kuatkan Arahan Presiden Jokowi Soal Gerakan BBI

Malang Posco Media, BANGKA BELITUNG – Presiden Joko Widodo mendorong penguatan belanja nasional maupun daerah dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Mengajak seluruh masyarakat lebih mencintai dan membeli produk-produk dalam negeri.

‘’Saya mengajak mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur saya membeli dan memakai produk lokal,’’ kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat misi dagang disela misi dagang Jatim Bangka Belitung di Pangkal Pinang, Selasa (24/5).

Dikatakan Khofifah, gejolak perekonomian global dapat diatasi dengan strategi membelanjakan uang. Baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), swasta, maupun masyarakat untuk membeli produk dalam negeri.

“Minimal 40 persen belanja pemerintah pusat dan daerah, serta belanja barang dan modal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dialokasikan untuk membeli produk dalam negeri, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” ungkapnya.

Menurut Khofifah, ini juga merupakan bentuk tindak lanjut atas target yang ditetapkan pemerintah pusat ke Jawa Timur agar membelanjakan APBD untuk Produk Dalam Negeri (PDN) dan UMKM sebesar Rp 26,8 triliun di tahun 2022.

Target belanja PDN tersebut merupakan bagian dari target belanja APBN dan APBD untuk UMKM dan PDN sebesar Rp 400 Triliun dari seluruh kementerian dan pemerintah daerah.

“Di momen yang sangat baik ini, kembali saya mengajak kita bersama saatnya gotong royong memulihkan perekonomian rakyat melalui belanja produk-produk lokal. Baik dari sisi APBD maupun dari masyarakat juga,” tandas Khofifah.

Brdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, sebanyak 93,37 persen atau 9,13 juta unit UMKM di Jatim ditopang Usaha Mikro. Sedang 5,92 persen atau 579.567 unit merupakan Usaha Kecil, dengan pendapatan antara Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar per tahun.

Sisanya, yang tergolong Usaha Menengah dengan penghasilan lebih dari Rp 2,5 miliar per tahun, berkisar 0,70 persen atau 68.835 unit. Ini berarti Usaha Mikro merupakan penopang utama di Jatim. (has)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img