MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta agar perbankan memfasilitasi dan membantu pedagang Pasar Induk Kota Batu kedepannya. Salah satunya dengan memberikan kemudahan akses pinjaman modal perbankan.
“Skema ini diadopsinya dari salah satu pasar di daerah lain yang pernah saya kunjungi. Bantuan akses permodalan perbankan sebagai langkah melindungi para pedagang agar tak terjerat rentenir,” ujar Khofifah saat mengunjungi progres pembangunan Pasar Induk Among Tani Batu beberapa waktu lalu.
Diungkapnya, bahwa pedagang di pasar Induk Among Tani Batu nantinya akan ada pedagang sayur yang beroperasi mulai pukul 12 malam sampai 5 pagi. Sehingga Ia meminta kepada Bank Jatim memberikan bantuan permodalan. “Jadi sebelum mereka belanja, mereka bisa mengakses Bank Jatim untuk memberikan dukungan modal kepada kepada pedagang. Ini agar para pedagang tidak terjerat rentenir,” ungkapnya.
Sementara itu Direktur Keuangan, Treasury dan Global Services Bank Jatim, Edi Masrianto bakal menindaklanjuti usulan tersebut. Bahkan pihaknya berkomitmennya untuk berkolaborasi dengan para pedagang. “Kami mencatat jumlah nasabah Bank Jatim yang berasal dari pedagang Pasar Induk Among Tani sebanyak 80 persen. Potensi kolaborasi itu sangat mungkin dilakukan karena interaksi Bank Jatim dengan para pedagang sudah terjalin selama ini,” bebernya.
Terlebih Bank Jatim wajib berpartisipasi untuk ikut mengembangkan ekonomi daerah. Apalagi melalui fasilitas tersebut tujuannya agar bisa mendirikan layanan kepada pedagang sehingga tidak terjerat rentenir. “Kami pastikan Bank Jatim akan hadir untuk pedagang Pasar Batu. Kami akan buka mulai pukul 10 malam hingga 10 pagi juga bisa, tidak masalah. Tinggal mengatur shift kerja saja,” paparnya.
Selama ini Bank Jatim telah memiliki berbagai jenis kemitraan dengan para pedagang. Mulai dari pembagian hasil hingga pembiayaan penuh oleh Bank Jatim. Sehingga dengan pengalaman tersebut, Edi sangat yakin bisa menjangkau para pedagang sesuai keinginan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Yang penting pasar ini bisa menjadi pasar besar, menjadi ikonnya Jawa Timur dan membawa manfaat bagi pedagang. Bukan hanya Batu, tapi untuk Jawa Timur. Minimal ekonomi menengah ke bawah bisa terakomodir karena kualitas barang di pasar ini pasti terjamin. Apalagi di Kota Batu ini produk pertaniannya juga bagus,” pungkasnya. (eri/udi)