MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang telah menyalurkan zakat, infaq dan sodaqoh (ZIS) tahun ini mencapai Rp 1,3 miliar. Rabu (28/9) kemarin, giliran Baznas Kota Malang menyalurkan untuk pembangunan musala, masjid dan lainnya yang dibutuhkan sebesar Rp 455 juta.
Baznas Kota Malang bersama Wali Kota Malang Drs H Sutiaji secara simbolis menyalurkan pendistribusian dana zakat, infaq dan sodaqoh di aula Mini Block Office untuk bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang kemanusian, serta bidang dakwah dan advokasi. Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan penyaluran tersebut dilakukan dari dana sedekah para ASN di lingkungan Pemkot Malang yang diambil dari Tambahan Perbaikan Penghasilan (TPP) sebanyak 2,5 persen.
“Uangnya diambil dari sedekah teman-teman ASN. Untuk 2,5 persen yang diambil bukan dari gaji, melainkan dari TPP yang dipotong per bulan,” terang Sutiaji kepada Malang Posco Media.
Dikatakannya, selain dari TPP juga dilakukan pengumpulan dari gerakan seribu rupiah per hari. Itu dilakukan karena interval per tahun untuk pemasukan Baznas mencapai sekitar Rp 2 miliar sampai Rp 2,5 miliar.
“Hanya seribu per hari. Tetapi kalau dikumpulkan semua untuk diberikan kepada saudara-saudara kita yang lagi kekurangan itu bisa sangat membantu,” lanjutnya.
Ke depan, ujarnya, pihaknya akan lebih menggugah semangat para ASN dilingkungan Pemkot Malang untuk melakukan sedekah. Menurutnya perbuatan baik dan para ASN juga hidup diatas rata-rata. “Insya Allah, mungkin nanti saya keliling untuk menggugah semangat lagi. Ini juga untuk kesadaran mereka agar berbuat baik, yaitu dengan mengeluarkan sedekah,” tegas Sutiaji.
Sementara itu Kepala Baznas Kota Malang Sulaiman menyampaikan dalam pendistribusian yang telah dilakukan sampai dengan September ini sebanyak Rp 1,3 miliar. Untuk khusus pengeluaran kemarin, sebesar Rp 455 juta.
“Distribusi kita sampai September ini sudah Rp 1,3 miliar. Karena sebelumnya ada saldo yang kita simpan. Untuk hari ini (kemarin, red), total distribusi untuk pembangunan musala, masjid, bedah rumah, ekonomi produktif mencapai Rp 455 juta,” jelas Sulaiman.
Untuk pemasukan Baznas di tahun ini, dikatakannya ada penurunan dari Rp 2,5 miliar masih belum terpenuhi setengah persennya, atau hanya sekitar Rp 800 juta hingga Rp 900 juta. Diakui terkendala, karena belum disetornya uang tersebut kepada Baznas.
Tahun ini target Rp 2,5 miliar tersebut harapannya bisa terpenuhi. Sehingga, ke depan nantinya pendistribusian dana dari para donatur bisa lebih bermanfaat dam berkah bagi para penerima. (ica/aim)