.
Saturday, December 14, 2024

Gunakan Bahasa Jawa, Film Komedi Horor “Sekawan Limo” Pecahkan Tawa Penonton di Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah sukses dengan film Yowis Ben, sutradara asal Malang Bayu Skak kembali menghadirkan karya terbarunya yaitu film bergenre komedi horor berjudul “Sekawan Limo”.

Film persembahan Starvision dan Skak Studios ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 4 Juli 2024 mendatang.

Film ini menceritakan kisah lima orang yang dipersatukan ketika mendaki Gunung Madyopuro dan mitos dalam pendakian gunung di Jawa Timur. Salah satu mitos yang diangkat adalah rombongan pendaki harus berjumlah genap dan dilarang menoleh ke belakang apabila mendaki. Meski mengusung genre horor, sajian hiburan dan komedi yang diselipkan mampu membuat penonton rileks sejenak dari penatnya rutinitas.

Menariknya dalam film ini, Bayu tidak menghilangkan ciri khas film yang dibuatnya, yaitu penggunaan bahasa Jawa seperti film sebelumnya. Dengan proses produksi film selama 24 hari.

Ditemui saat melangsungkan meet and greet di Rooftop Malang Town Square pada Sabtu (29/6), Bayu Skak sebagai pemeran utama film Sekawan Limo dengan ditemani beberapa pemeran lainnya seperti Devina Aureel dan Dono Pradana sempat memberikan penjelasan. Ia mengungkapkan, penggunaan bahasa daerah sengaja ia lakukan untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya dan bahasa daerah.

“Film ini menggunakan bahasa daerah Jawa Timur. Tapi tetap ada subtitle bahasa Indonesianya. Nah, disini saya ingin menegaskan juga bahwa film yang menggunakan bahasa daerah itu bukan berarti tidak bisa dinikmati semua kalangan. Film Korea saja yang kita tidak tau bahasanya, tetap banyak yang suka.” ungkapnya.

Bayu Skak juga menambahkan dalam film Sekawan Limo tersebut ia tidak ingin mengangkat hal-hal yang mengerikan seperti film horor pada umumnya. Melainkan film yang horor yang bisa di tertawakan dan menjadi hiburan yang penuh tawa.

“Horornya tetap bikin tegang tapi enggak bikin capek pas nonton. Film Sekawan Limo ingin membawa hiburan ringan yang bisa bikin kita lupa sejenak sama beratnya kehidupan. Melalui film ini saya juga ingin mengajak penonton untuk berdamai dengan masa lalu mereka, apapun itu situasinya. Entah itu buruk, bahagia, semua ya dihadapi dan jangan menghindari. Itu juga yang akan ditunjukkan di film ini dari karakter para pemainnya.” ujarnya.

Usai melangsungkan meet and greet, para penonton film langsung memadati Cinepolis Malang Town Square untuk menonton film Sekawan Limo yang tayang pada pukul 16.30. Tawa penonton pecah saat pemutaran film yang diproduseri oleh Chand Parwez Servia tersebut.

Sementara itu salah satu pemain Sekawan Limo, Dono Pradana mengungkapkan meski film itu menggunakan bahasa Jawa namun saat melangsungkan gala premier di Jakarta beberapa waktu lalu, para penonton yang merupakan warga Jakarta tertawa sepanjang pemutaran film tersebut.

“Sebelumnya kita sudah coba putarkan di Jakarta. Meski menggunakan bahasa Jawa tapi satu bioskop tertawa,” ujarnya.

Dono Pradana berharap warga kota Malang juga dapat menikmati sajian humor dalam film Sekawan Limo yang juga mengangkat budaya Jawa Timur tersebut. (fit/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img