MALANG POSCO MEDIA, MALANG –Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil merakit satu unit mobil bertenaga listrik. Mobil tersebut sukses menempuh jarak puluh kilometer untuk satu kali charging. Satu karya anak bangsa yang patut dibanggakan.
Beberapa waktu yang lalu, mobil itu dilaunching langsung oleh rektor ITN Malang dan Ketua Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN). Disaksikan oleh wakil rektor, dekan, dan para dosen.
Mobil tersebut memiliki beberapa spesifikasi yang sudah canggih. Dosen Teknik Mesin S-1 ITN Malang Dr. Eko Yohanes, ST MT, mengatakan penggerak mobil menggunakan permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM). Sistem Controlnya menggunakan PMSM controller dengan field orientation control sinewave. Kekuatan batre LiFEP04 32s, 105V 192 AH (20 KWH).
Sistemnya Chargernya Portable dengan daya 3.3 KW dan socket type 2 EV Charger. Motor Power berdaya 30 KW. Speed motor antara 5500-7500 RPM dengan Torsi: 75 NM. Motor Listrik ini telah menggunakan pendingin optimal dengan Liquid Cooling.
“Fiturnya tidak kalah canggih. Kami menggunakan regenerative braking. Dengan jarak tempuh sampai dengan 130 km dalam sekali charge. Kecepatannya sampai dengan 100 KM/Jam,” terangnya.
Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE mengatakan mobil listrik tersebut merupakan catatan sejarah baru yang membanggakan. Karya civitas ITN Malang ini menjadi sumbangsih besar dalam mendukung program pemerintah. Yakni dalam mengembangkan dan menggunakan energi terbarukan.
Menurut Prof Lomi, ITN Malang punya kompetensi. Orang-orang hebat di bidang teknologi ada di kampus ini. “Kami institusi yang memiliki kompetensi di bidang teknologi. Karya inovasi semacam ini menjadi tantangan bagi kami dalam menghasilkan karya monumental,” katanya.
Mobil Listrik ITN Malang sebuah karya baru yang akan terus dikembangkan. Dari kelebihan yang dimiliki saat ini akan terus memunculkan kelebihan yang lain.
Misalnya dengan pengisian daya batre yang lebih cepat (fast charging), pendingin mesin, dan yang lainnya. Bahkan bisa jadi sampai pengembangan stasiun pengisian daya. “Kalau berhasil maka akan menjadi satu inovasi yang luar biasa. Kami dapat menyediakan stasiun fast charging,” ungkapnya.
Prof Lomi mengatakan inovasi yang dilakukan tim dosen merupakan langkah awal untuk progres yang lebih hebat. Dengan cara mengembangkan kelebihan-kelebihan yang ada di komponen mobil tersebut. “Ini terobosan terbaru kami, dengan harapan menarik minat masyarakat untuk belajar di ITN Malang,” imbuhnya.
Hal senada, disampaikan Ketua P2PUTN Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT. Dia mengatakan ITN Malang sebagai kampus teknologi tidak hanya sekedar ucapan, tapi dibuktikan dengan karya. Mobil listrik merupakan terobosan dalam menyikapi perkembangan era teknologi. “Kami menyampaikan apresiasi kepada tim yang telah menghasilkan karya luar biasa ini,” katanya.
Menurut Kartiko, ITN Malang telah menunjukkan kiprah hebatnya untuk bangsa. Teknologi ini akan terus dikembangkan dan pihak yayasan siap mendukung setiap penyempurnaan yang akan dilakukan.
Bahkan, dia berharap mobil listrik yang menjadi karya monumental ITN Malang kedepannya akan melibatkan semua program studi. Masing-masing punya sumbangsih pemikiran keilmuan untuk perkembangan mobil ini. (imm)